Sukses

Hadiri KTT G7, Ini Isu yang Kemungkinan Akan Didukung Donald Trump

Donald Trump diprediksi akan mendapat banyak kritik di G7 atas banyak kebijakannya. Terutama isu lingkungan. Namun ini prediksi isu yang akan didukung oleh Trump.

Liputan6.com, Biarritz - Presiden AS Donald Trump tengah berada di Biarritz, Prancis untuk KTT G-7 di mana dia akan bertemu dengan para pemimpin dunia yang menentangnya dalam banyak isu, termasuk tarif, Brexit, perlindungan iklim, dan isu lainnya terkait China, Iran dan Rusia.

Tapi dalam kelompok negara-negara maju di dunia ini, ada bidang kerja sama yang mungkin akan didukung Donald Trump, atau setidaknya tak ditentang: yaitu pemberdayaan perempuan dan Afrika.

Presiden Emmanuel Macron, selaku presiden G-7 2019 dan tuan rumah KTT, telah memilih tema memerangi ketimpangan, dengan isu-isu utama kesetaraan gender dan kemitraan dengan Afrika, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (26/8/2019).

Dia akan mendorong beberapa inisiatif, termasuk Kemitraan Biarritz Partnership bagi Kesetaraan Gender, dan Kemitraan bagi Sahel Afrika.

Macron juga akan menyerukan dukungan baru bagi Aksi Keuangan Afirmatif untuk Perempuan di Afrika.

Meskipun Donald Trump skeptis atas bantuan asing, dan menolak globalisme, pemerintahannya telah mengindikasikan mungkin akan mendukung setidaknya beberapa inisiatif itu, seraya mencatat bahwa Gedung Putih pernah meluncurkan upaya serupa.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Makan Bersama Emmanuel Macron

Presiden AS Donald Trump berada di Biarritz, Prancis sejak Sabtu 24 Agustus 2019 untuk menghadiri KTT G7, pertemuan para pemimpin negara-negara maju dunia.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut Trump dan para pemimpin lain di Phare de Biarritz, sebuah mercusuar dari pertengahan abad ke-19 dengan pemandangan pantai Prancis yang indah. Di sana mereka menyantap hidangan khas Basque, yang disiapkan oleh koki lokal Cedric Bechade.

Itu adalah santapan kedua Trump bersama Macron di Biarritz, meskipun sehari sebelumnya Trump pernah mengancam akan memasang pajak atas anggur Prancis, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia.

Dalam santap siang setibanya Trump hari Sabtu (24/8), kedua pemimpin itu menekankan kembali keinginan mereka untuk bekerja sama sembari membahas beragam isu termasuk perubahan iklim, Libya, Suriah, Korea Utara, Ukraina, Iran dan meningkatnya ketidakamanan di kawasan Sahel akhir pekan ini.

Macron menyebut Trump "tamu spesial." Menepis berbagai laporan mengenai ketegangan dengan tuan rumah, Trump mengatakan bahwa dia dan Macron "sebenarnya punya banyak persamaan" dan "telah berteman sejak lama."

"Sejauh ini baik-baik saja," kata Trump. "Cuacanya fantastik. Semuanya akur. Sepertinya kita akan mencapai banyak hal akhir pekan ini."