Sukses

Banjir Sudan Merenggut 62 Nyawa, 37 Ribu Rumah Warga Rusak

Lebih dari 37.000 rumah hancur atau rusak akibat banjir besar di Sudan.

Liputan6.com, Khartoum - Hujan lebat dan banjir menewaskan 62 orang di Sudan, demikian menurut kantor berita resmi negara itu.

Sudan telah dilanda hujan lebat sejak awal Juli. Hampir 200.000 orang di 15 negara bagian terdampak. Nil Putih di selatan negara itu menjadi yang paling parah.

PBB, seperti dikutip dari BBC, Selasa (27/8/2019) mengatakan bahwa lebih dari 37.000 rumah hancur atau rusak akibat banjir besar.

"Hujan deras dan banjir bandang telah menewaskan 62 orang di Sudan dan menyebabkan 98 lainnya cedera," kata kantor berita resmi SUNA, Minggu 25 Oktober.

"Banjir Sungai Nil tetap masalah terbesar", lapor SUNA, mengutip seorang pejabat Kementerian Kesehatan Sudan.

Sebelumnya pada hari Jumat, PBB mengatakan 54 orang telah tewas karena hujan lebat mengguyur.

"Badan kemanusiaan khawatir dengan kemungkinan besar lebih banyak banjir bandang," kata PBB, seraya menambahkan bahwa musim hujan diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Dampak Banjir Sudan

Banjir memiliki dampak kemanusiaan panjang untuk masyarakat. Sebab bencana tersebut mengakibatkan jalan terputus, merusak water point, menghanyutkan ternak hingga menyebarkan penyakit yang ditularkan melalui air oleh serangga.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan tambahan $ 150 juta diperlukan dari donor untuk menanggapi musibah itu, di samping $ 1,1 miliar yang dibutuhkan untuk situasi kemanusiaan keseluruhan di Sudan.