Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump marah terhadap desas-desus yang menyebut adanya kutu busuk (bed bug) di klub golf miliknya di Miami. Klub tersebut berada di dalam resor yang dipromosikannya sebagai calon lokasi penyelenggaraan lanjutan KTT G7 pada 2020.
Dikutip dari The Guardian pada Rabu (28/8/2019), kutu busuk itu disebut kerap menghisap darah dari hewan atau manusia yang dihinggapinya, meski tidak sampai menyebabkan gangguan kesehatan fatal.
"Tidak ada kutu busuk di Doral (nama resornya). Demokrat yang kiri dan radikal, setelah mendengar bahwa National Doral Miami yang berlokasi sempurna sedang dipertimbangkan untuk lokasi KTT G7 berikutnya, menyebarkan desas-desus palsu dan jahat itu. Tidak bagus!" twit Donald Trump pada Selasa malam.
Advertisement
Baca Juga
Menurut pengamat, rumor tersebut tampaknya berasal dari sebuah gugatan tentang klaim serangan kutu busuk pada 2016 lalu, yang diajukan seorang eksekutif asuransi asal New Jersey, Eric Linder (63), saat menginap di Trump National Doral.
Linder mengklaim di surat-surat pengadilan bahwa ia terbangun di vila bertema Jack Nicklaus seharga US$ 300 (setara Rp 4,2 juta) per malam di resor itu, dengan mendapati tubuhnya mengalami lecet, benjolan, dan bekas luka di sebagian besar wajah, leher, dan punggung.
Namun, manajemen Doral membalas bahwa klaim Linder adalah akibat ulahnya sendiri, "karena ceroboh dan lalai sehingga perilakunya menjadi satu-satunya penyebab langsung atas serangan serangga".
Kasus tersebut pada akhirnya dimenangkan manajemen Doral, tapi tidak diketahui apakah ada tuntutan balik atau tidak.
Laporan tentang kasus ini kembali muncul di media sosial pada hari Senin, setelah Donald Trump menggembar-gemborkan pesona resornya dalam penutupan KTT G7 di Biarritz, Prancis.
Dan pada malam harinya, tanda pagar (tagar) #TrumpBedBugs menjadi salah satu topik tertinggi (trending topic) di Twitter.
Â
Simak Video Pilihan Berikut:
Tidak Menghalangi Donald Trump
Kontroversi kutu busuk tidak menghalangi Donald Trump untuk mempromosikan propertinya sebagai lokasi KTT G7 berikutnya, bahkan dalam pelanggaran nyata terhadap aturan pencatutan dari kursi presiden.
Namun, Trump mengklaim dia tidak akan mengambil untung dari agenda tersebut.
"Menurut pendapat saya, ini tidak akan menghasilkan uang," kata Trump. "Saya tidak ingin menghasilkan uang. Saya tidak peduli menghasilkan uang."
Trump juga mengklaim para stafnya telah melakukan beberapa perjalanan di Amerika Serikat, mencari lokasi yang cocok untuk penyelenggaraan KTT G7 tahun depan.
"Mereka pergi ke tempat-tempat di seluruh negeri, dan saat kembali, merekaberkata, 'Di sinilah kita ingin berada,' mereka berkata seperti itu," kata Trump.
Saat ini, menurut laporan surat kabar Miami Herald, resor milik Trump tersebut sedang dalam 'masa-masa sulit'.
Outlet media itu juga melaporkan banyak anggota klub terkait mengundurkan diri setelah Trump memenangkan kursi kepresdidenan, dan mengklaim bahwa mereka sedang menunggu pengembalian deposit mereka.
Namun, ada satu kabar baik dari properti itu, yakni laporan pendapatannya naik sebesar US$ 76 juta pada 2018, naik dari US$ 75 juta, setahun sebelumnya.
Advertisement