Liputan6.com, Madrid - Beberapa bagian timur Spanyol dan kepulauan Balearic bersiap menghadapi hujan lebat, setelah Madrid dan daerah sekitarnya dilanda badai hebat yang memicu banjir bandang pada Senin 26 Agustus 2019.
Jalan-jalan di sekitar ibu kota Spanyol tergenang banjir, banyak penerbangan dialihkan dari Bandara Internasional Barajas yang terdampak. Layanan kereta bawah tanah pun terpengaruh pada Senin malam, ketika depresi badai terus bergerak melintasi pusat Semenanjung Iberia.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari The Guardian pada Rabu (28/8/2019), langit di atas Kota Madrid dan sekitarnya diterangi oleh lebih dari 9.300 kilat akibat badai terkait, lapor kantor meteorologi Spanyol, Aemet.
Salah satu daerah yang paling terpukul akibat badai tersebut adalah kota satelit Arganda del Rey, di mana mobil dan tempat sampah berhamburan terdorong banjir.
Penduduk setempat akhirnya menggunakan sekop untuk membersihkan jalan dan trotoar oleh puing-puing yang hanyut akibat hujan dingin.
Aemet mengatakan kota itu telah diguyur hujan setara 46,4 liter sir per meter persegi ketika badai mulai menghantam.
Situasi serupa membuat stasiun bawah tanah Arganda, yang merupakan salah satu pusat komuter di pinggiran Madrid, ditutup hingga Selasa pagi akibat sebagian jalur yang tergenang air.
Terdapat 1.134 Pengaduan Terkait Badai
Pada Senin malam, Isabel Díaz Ayuso, pemimpin wilayah metropolitan Madrid, mengatakan petugas pemadam kebakaran telah menangani lebih dari 200 insiden akibat hantaman badai, dan meminta publik untuk tetap berhati-hati.
Layanan darurat Madrid mengatakan mereka telah menerima 1.134 pengaduan terkait dampak badai di sepanjang Senin sore hingga malam.
Departemen terkait juga telah mengkoordinasikan upaya pembersihan jalan-jalan dari reruntuhan pohon dan puing akibat banjir bandang, termasuk memompa genangan air dari banyak lingkungan pemukiman.
Aemet mengatakan bagian depan badai dingin itu telah bergerak ke arah timur, dan menempatkan kota Valencia, Alicante, Murcia, dan Balearics dalam status siaga.
Ditambahkan oleh Aemet bahwa laju badai yang terisolasi itu akan berlanjut hingga Rabu siang waktu setempat, ketika tekanannya bergerak menuju Italia utara.
Advertisement
Terjadi Lebih Dini
Seorang juru bicara Aemet mengatakan bahwa meskipun fenomena cuaca seperti itu lebih sering terlihat pada bulan-bulan musim gugur, terkadang hujan es dan hujan lebat bisa terjadi lebih awal, seperti Agustus tahun ini.
"Apa yang terjadi kemarin adalah bahwa wilayah Madrid, yang menanggung beban terbesarnya, bukanlah wilayah yang sangat terbiasa dengan tingkat curah hujan ini," kata Rubén del Campo.
"Biasanya wilayah Mediterania yang mendapatkan hujan paling deras. Tapi itu jarang terjadi, dan kini kami kaget saat melihat hujan yang sangat deras dan hujan es terjadi di Arganda del Rey," lanjut del Campo.
Masih menurut del Campo, sudah jelas bahwa suhu laut dan udara yang lebih tinggi, menyediakan lebih banyak energi dan bahan bakar untuk badai yang memicu bada hebat ketika bersinggungan dengan kondisi atmofer tertentu
Dia menambahkan: "Sangat sulit untuk mengatakan bahwa apa yang terjadi di Madrid kemarin adalah karena perubahan iklim. Tetapi, kita hidup dalam situasi di mana tidak ada keraguan bahwa suhu yang lebih tinggi berarti ada lebih banyak uap air di atmosfer, dan itulah bahan bakar yang memberi makan badai. Itu fakta."