Sukses

Bom Bunuh Diri di Gaza Tewaskan 3 Petugas, Hamas Umumkan Situasi Darurat

Serangan itu terjadi setelah operasi baru-baru ini oleh Hamas, yang mengendalikan Gaza, terhadap gerilyawan terkait ISIS. Apakah militan itu pelakunya?

Liputan6.com, Gaza - Bom bunuh diri menyerang dua pos pemeriksaan polisi di Gaza. Pelakunya diduga bersekutu dengan kelompok ISIS.

Sumber keamanan mengatakan tiga petugas Palestina tewas dalam insiden tersebut.

Serangan itu terjadi setelah operasi baru-baru ini oleh Hamas, yang mengendalikan Gaza, terhadap gerilyawan terkait ISIS.

"Salah satu pengebom yang melakukan serangan pada hari Selasa (waktu setempat) telah ditahan," kata sumber keamanan mengatakan kepada BBC seperti dikutip Rabu (28/8/2019).

Pemerintah Gaza yang dipimpin secara de facto oleh Hamas mengumumkan situasi darurat setelah serangan itu. Pasukan pun disiagakan atas peringatan tersebut.

Dua polisi terbunuh dan seorang warga Palestina terluka dalam ledakan bom pertama dari sepeda motor di dekat titik pemeriksaan.

Ledakan kedua, kurang dari satu jam kemudian, menewaskan seorang perwira lain dan melukai beberapa orang di sebuah pos pemeriksaan terpisah, kata Kementerian Dalam Negeri Hamas.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Pasukan Hamas Bersiaga

Pasukan keamanan sejauh ini mengerahkan ratusan personel di jalan-jalan utama di Jalur Gaza setelah serangan itu.

Hamas telah menghadapi oposisi internal berkala dari gerilyawan garis keras termasuk yang berafiliasi dengan ISIS - dan baru-baru ini membebaskan anggota faksi ekstremis sebagai isyarat niat baik.

Hamas mengambil kendali atas Gaza dari Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, selama perang saudara pada 2007.