Sukses

Penantian Panjang Tentara Jerman Demi Punya Sepatu PDL Baru

Tentara Jerman harus menunggu selama 8 tahun untuk mendapatkan sepatu boots baru.

Berlin - Bergabung bersama militer Jerman bukanlah perkara mudah. Termasuk untuk mendapatkan seragam lengkap. Para taruna baru harus sabar menunggu sampai 2022 untuk bisa mengenakan sepatu PDL boot terkini. Hal ini dikarenakan "kapasitas produksi terbatas di industri."

Kementerian Pertahanan menyatakan, seperti dikutip dari DW Indonesia, Kamis (29/8/2019): "Realisasi pengadaan sistem sepatu tempur baru bagi angkatan bersenjata, menurut perencanaan saat ini, baru bisa terwujud sampai akhir kuartal kedua tahun 2022."

Pernyataan itu dirilis sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan politisi oposisi, Marie-Agnes Strack-Zimmermann, kepada pemerintah.

Sejak 2016, Bundeswehr telah merencanakan pengadaan "sepatu tempur berat" dan "sepatu tempur ringan" untuk menggantikan "sistem sepatu semua musim", yang merupakan standar sepatu PDL saat ini, kata harian Tagesspiegel yang terbit di Berlin dalam edisi Rabu, 28 Agustus 2019.

Ketidakmampuan Bundeswehr (angkatan bersenjata terpadu Jerman dan administrasi sipil dan otoritas pengadaan) untuk memenuhi perlengkapan alas kaki yang sangat mendasar bagi penugasan pasukan, menambah panjang daftar "skandal" yang terjadi di sekitar angkatan bersenjata Jerman.

2 dari 3 halaman

Kapasitas Produksi Terbatas

Seharusnya, sepatu boot baru sudah tersedia pada akhir 2020. Namun ternyata, karena kapasitas produksi yang terbatas di industri, jadwal tidak dapat dipertahankan, menurut Kementerian Pertahanan Jerman dalam penjelasannya.

Sampai kini, sekitar 160.000 dari seluruhnya 183.000 tentara Bundeswehr telah menerima sepasang sepatu boot tempur berat, tetapi kebanyakan mereka belum menerima pasangan sepatu yang lain. Hanya 31.000 tentara yang telah mendapat sepatu PDL versi tempur ringan.

Marie-Agnes Strack-Zimmermann mengatakan: "Sangat aneh bahwa perlu delapan tahun untuk melengkapi pasukan dengan alas kaki yang baru. Bayangkan seandainya petugas pemadam kebakaran harus memadamkan api dengan sandal."

3 dari 3 halaman

Keluhan Lawas

Tentara Jerman sudah lama mengeluh tentang masalah sepatu boot versi sepanjang musim. Sebagian tentara akhirnya membeli sepatu sendiri. Sekalipun itu bertentangan dengan peraturan Bundeswehr, tetapi sering diijinkan oleh otoritas setempat.

Ombudsman militer di parlemen Jerman, Hans-Peter Bartels, dalam laporan tahunan terbarunya menyampaikan, masa tunggu yang lama untuk sepatu tempur baru memang sudah dikritik oleh kalangan Bundeswehr sendiri.

"Sayangnya, proses ini sedikit mengurangi semangat prajurit," lanjutnya. Pasukan baru nantinya akan mulai bertugas dengan sepatu PDL baru, sementara tentara senior, yang masih bertugas dengan model lama dan belum mendapat hak bertukar sepatu, akan merasa seperti prajurit kelas dua," kata Bartels.