Sukses

Awas, Jangan Sepelekan 6 Penyebab Keluarnya Keringat Berlebih di Tubuh

Perhatikan 6 penyebab keluarnya keringat berlebih di tubuh, yang mengeluarkan bau tak sedap.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian besar orang, keringat berlebihan tidak dianggap berbahaya jika ada alasan yang jelas untuk itu, seperti cuaca panas atau berolahraga. Dalam kasus ini, tubuh Anda hanya melakukan proses alami termoregulasi (pengaturan suhu tubuh agar dalam keadaan stabil tanpa terpengaruh oleh perubahan lingkungan).

Namun, jika badan kita mengeluarkan keringat dalam situasi di mana orang lain tidak, maka kita mungkin ada sesuatu yang salah dengan tubuh kita.

Berikut 6 hal yang patut diwaspadai terkait keluarnya keringat berlebih pada tubuh, seperti dikutip dari Bright Side, Rabu (4/9/2019).

2 dari 7 halaman

1. Hiperhidrosis Fokal

Spesialis mengidentifikasi 2 jenis keringat berlebih - fokus dan digeneralisasi. Hiperdosis fokal ditandai oleh munculnya keringat konstan pada area tubuh tertentu, yang biasanya terjadi di telapak tangan, telapak kaki, ketiak, dan wajah.

Meski sebagiann besar orang berkeringat di area-area tersebut, namun situasi itu bisa jadi mengkhawatirkan jika Anda sering menemukan bagian-bagian tubuh ini basah tanpa alasan yang jelas.

Sifat hiperhidrosis fokal tidak jelas. Studi menunjukkan bahwa orang yang mengidap kelainan itu tidak memiliki perubahan pada kelenjar keringat mereka atau dalam jumlah keringat.

Spekulasi menyebut, kondisi ini merupakan hasil dari disfungsi genetik sistem saraf yang menghasilkan reaksi keringat, ketika tubuh seharusnya tidak berkeringat.

3 dari 7 halaman

2. Kehamilan

Kehamilan adalah penyebab lain dari keringat berlebih. Ini adalah kondisi yang sangat normal, karena suhu tubuh Anda naik dan lebih banyak darah yang bersirkulasi dalam tubuh, yang akan membuat Anda merasa lebih panas dari biasanya.

Peningkatan metabolisme dan perubahan hormon saat hamil adalah alasan lain mengapa tubuh mengeluarkan keringat berlebih.

4 dari 7 halaman

3. Tiroid Hiperaktif

Tiroid yang hiperaktif menunjukkan kelenjar tiroid Anda menjadi 'terlalu aktif' dalam menghasilkan lebih banyak hormon metabolik tiroksin (T4) dan tri-iodothyronine (T3) daripada seharusnya.

Bahan kimia itu bertanggung jawab untuk menjaga sistem Anda bekerja pada kecepatan yang tepat. Bila diproduksi terlalu banyak, maka metabolisme Anda meningkat, yang dapat menyebabkan keringat berlebih, detak jantung tidak teratur, penurunan berat badan yang cepat, dan gemetar.

5 dari 7 halaman

4. Diet Khusus

Mengkonsumsi makanan dan obat tertentu saat diet pada akhirnya bisa membuat Anda berkeringat karena efek termogenik (obat diet yang menyebabkan terjadinya peningkatan penggunaan kalori untuk menghasilkan panas, tanpa harus berolahraga).

Ada beberapa jenis makanan yang memiliki dampak kuat pada pencernaan Anda. Pastikan Anda tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas, kafein, atau alkohol, sebelum keringat berlebih muncul.

Tak terkecuali, kari yang mengandung bahan kimia yang disebut capsaicin. Zat ini disebut mampu membodohi otak Anda dengan berpikir bahwa suhu tubuh Anda meningkat.

Sedangkan kafein dan alkohol juga merangsang sistem saraf dan meningkatkan tekanan darah.

6 dari 7 halaman

5. Obat-obatan

Meskipun hanya 1% orang yang mengalami keringat berlebihan sebagai efek samping dari obat-obatan tertentu, tetapi masih banyak ditemukan kasus seperti ini.

Menurut International Hyperhidrosis Society, obat penghilang rasa sakit, antibiotik, dan obat-obatan neuropsikiatri adalah obat-obatan yang paling umum membuat Anda berkeringat secara tiba-tiba.

7 dari 7 halaman

6. Diabetes

Orang yang mengidap diabetes mungkin rentan terhadap semua kondisi yang disebutkan di atas, yang membuat mereka berkeringat berlebih.

Hal ini bisa disebabkan oleh gula darah rendah (hipoglikemia), kerusakan sistem saraf terkait diabetes, atau neuropati, yang semuanya menghasilkan stimulasi pada kelenjar keringat.

Video Terkini