Sukses

Karhutla Ekstrem Landa Resor Alam Bersejarah di Queensland Australia

Api melalap kawasan taman wisata Binna Burra Lodge yang bersejarah di pedalaman Gold Coast pada akhir pekan ini.

Liputan6.com, Gold Coast - Api melalap kawasan taman wisata Binna Burra Lodge yang bersejarah di pedalaman Gold Coast, Queensland, Australia pada akhir pekan ini.

Bencana karhutla yang lazim disebut sebagai bushfire (harafiah: kebakaran semak) di Australia itu, dilaporkan masih berlangsung pada Minggu 8 September 2019 pagi waktu setempat.

kobaran api yang ditimbulkan oleh angin kencang menyebabkan kerusakan luas pada lokasi resor, menghancurkan bangunan pondok kayu yang terdaftar sebagai cagar budaya-alam yang telah berdiri sejak tahun 1930-an, demikian seperti dikutip dari ABC Australia, Minggu (8/9/2019).

Rekaman udara menunjukkan kabin kayu dan apartemen Sky Lodge yang baru telah terdampak.

"Tingkat kerusakan di resor Binna Burra cukup ekstrem," kata Walikota Scenic Rim di Gold Coast, Greg Christensen.

"Pondok telah hancur sepenuhnya.

"Mayoritas aset komersial - akomodasi, unit, restoran, dan sebagainya - juga semuanya hancur dan akan ada upaya pemulihan yang signifikan."

Asisten Komisioner Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Queensland Kevin Walsh mengatakan akses telah menghambat kemampuan awak pemadam untuk menyelamatkan situs tersebut.

"Masalah utama dengan pondok adalah bahwa hanya ada satu jalan masuk dan satu jalan keluar," katanya.

Potensi Bushfire Massif di Queensland

Masyarakat di negara bagian Queensland, terutama di bagian tenggara, selatan, dan tengah sedang bersiap menghadapi kemungkinan kebarakan terburuk di bulan September dalam enam tahun terakhir.

Biro Meteorologi Australia (BOM) mengatakan beberapa daerah di bagian selatan akan mengalami kebakaran besar sepanjang hari.

Diperkirakan kebakaran ekstrem ini akan terjadi di Maranoa dan Warrego, serta distrik Darling Downs dan Granite Belt.

Sebelumnya, kebakaran parah juga diperkirakan di terjadi di Central Highlands dan Coalfields, Wide Bay, Burnett serta pantai tenggara.

Peringatan bahaya kebakaran belum pernah terjadi sebelumnya di bulan September.

Pejabat dari Layanan Kebakaran dan Darurat Queensland (QFES) Mike Wassing mengatakan para petugas telah bersiap dengan kondisi yang sangat mirip terjadi Queensland Tengah di bulan November 2018 lalu.

 

2 dari 3 halaman

Kebakaran yang Merusak Situs Warisan Dunia

Didirikan oleh konservasionis Arthur Groom dan Romeo Lahey pada tahun 1933.

Pasangan ini ingin membangun tempat bagi orang-orang untuk menginap dan mengalami keindahan Taman Nasional Lamington.

Mereka membeli hak kepemilikan terakhir yang tersisa di tepi taman dan membentuk perusahaan publik untuk mendanainya.

Dikelilingi oleh Taman Nasional Lamington, pondok ini memiliki pemandangan hutan hujan sekitarnya yang indah.

Daerah ini merupakan bagian dari Cagar Hutan Hujan Timur Timur Australia yang terdaftar sebagai Warisan Dunia.

Ahli ekologi Universitas Griffith, Darryl Jones mengatakan dia sangat terpukul dengan berita itu.

"Ini tempat yang luar biasa. Ini adalah hutan hujan, tempat hijau yang subur - bagaimana bisa terbakar?," kata Profesor Jones seperti dikutip dari ABC Australia.

 

3 dari 3 halaman

Karhutla Selama Kemarau di Queensland

Saat ini ada lebih dari 30 kebakaran yang terjadi di seluruh negara bagian Queensland, tetapi Sarabah, di pedalaman Gold Coast, saat ini menjadi perhatian terbesar.

Warga setempat sudah diberitahu sejumlah rencana jika kebakaran hutan terjadi, apakah mereka tetap harus tinggal, mencoba memadamkan atau dievakuasi.

Sekitar 20 orang sudah secara sukarela meninggalkan rumah mereka untuk berkemah di sebuah lapangan.

Kebakaran di Sarabah terjadi antara Lamington National Park Road dan Upper Coomera Road dan Beechmont Road.

Salah satu pejabat dari Layanan Kebakaran dan Darurat Queensland John Bolger mengatakan 50 petugas pemadam kebakaran dari New South Wales telah dibawa untuk membantu memerangi kebakaran yang telah menghanguskan ratusan hektar daerah pedalaman Gold Coast.

"Dengan keadaan cuaca diperkirakan api akan merambat dari keluar dari garisnya," kata Bolger seperti dikutip dari ABC Indonesia.