Sukses

Wanita Diduga Bomber Bunuh Diri Meledak Dekat Markas Militer Filipina, Teror?

Detonator telah ditemukan di tempat kejadian wanita meledakkan diri di dekat markas militer Filipina.

Liputan6.com, Manila - Seorang wanita yang dicurigai sebagai pengebom bunuh diri tewas dalam ledakan di dekat sebuah markas militer, Philippine Army's 35th Infantry Battalion di bagian selatan Filipina pada Minggu 8 September 2019. Pihak terkait mengatakan sejauh ini tidak ada korban lain.

Menurut laporan Channel News Asia, Selasa (10/9/2019), jika dikonfirmasi, insiden itu akan menjadi bom bunuh diri keempat di bagian selatan Filipina yang bergolak dalam 14 bulan. Hal itu menambah kekhawatiran tentang kekuatan pengaruh ISIS di wilayah yang sebagian besar dihuni umat Muslim.

Militer mengatakan pasukan yang berjaga di detasemen di Kota Indanan, Sulu memperingatkan sesama prajurit untuk berlindung ketika seorang wanita berpakaian abaya terlihat bertingkah mencurigakan. Beberapa saat kemudian sebuah ledakan terjadi.

Ledakan itu bisa menyebabkan banyak korban termasuk pasukan yang menjaga detasemen. Komandan satuan tugas regional Mayor Jenderal Corleto Vinluan mengatakan dalam sebuah pernyataan menambahkan bahwa detonator telah ditemukan di tempat kejadian.

Sejauh ini belum ada klaim pertanggungjawaban dari kelompok militan, tetapi tentara mencurigai kelompok militan Abu Sayyaf sebagai dalangnya.

Kepulauan Sulu di Filipina adalah kubu Abu Sayyaf, sebuah faksi radikal yang telah berjanji setia kepada ISIS. Kelompok ini terkenal karena pembajakan dan penculikan demi tebusan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

Tak Mengindahkan Perintah Petugas

3 dari 4 halaman

Setelah Ledakan Bom di Pasar

Menurut juru bicara Satuan Tugas Gabungan Sulu Letnan Kolonel Gerald Monfort, seperti dilaporkan Rappler, penyerang tidak mengindahkan peringatan penjaga yang bertugas untuk berhenti.

"Sinigawan niya, 'Huwag ka pumasok, huwag kang pumasok,' lalu ... wala pa cincin nangyayari ay nag-lindungi na siya .... Lahat nag-tempati posisi bertarung, lalu sumabog na lang bigla," Kata Monfort dalam bahasa Tagalog.

(Dia (petugas) mengatakan, 'Jangan masuk, jangan masuk,' dan kemudian tak diindahkan sehingga dia berlindung. Semua prajurit bersiap dengan posisi siap tempur, lalu ledakan terjadi.)

4 dari 4 halaman

Klaim ISIS

Insiden hari Minggu ini terjadi sehari setelah ledakan di pasar, bagian lain di wilayah itu. Peristiwa itu melukai delapan orang.

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di pasar yang terletak di Provinsi Sultan Kudarat, tetapi penyelidik militer berusaha mengecilkan keterlibatan kelompok militan. Mereka menduga serangan itu dilakukan oleh kelompok terinspirasi ISIS.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah bersumpah untuk melenyapkan militan Abu Sayyaf. Ia bahkan meningkatkan operasi militer, meskipun pengeboman yang menargetkan warga sipil dan militer terus berlanjut.