Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat penasihat kepresidenan bidang keamanan nasional, John Bolton. Kabar itu diumumkan oleh Trump dalam sebuah Twit pada Selasa 10 September 2019.
Mengumumkan pemecatan itu, Trump mengatakan memiliki banyak "perselisahan pada banyak hal" dengan Bolton, "begitu juga dengan para pejabat lain," klaim sang presiden, seperti dikutip dari CNN, Rabu (11/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Di sisi lain, John Bolton mengklaim bahwa ia mengundurkan diri secara sukarela.
"Saya mengajukan pengunduran diri kemarin (9/11). Tapi presiden mengatakan, 'mari kita bicarakan besok'," jelas Bolton. Kemudian pada Selasa 10 September, surat pengunduran diri Bolton mulai beredar di kalangan media Gedung Putih.
Trump akan mengumumkan pengganti John Bolton pekan depan. Namun sementara, Charles Kupperman akan menjabat sebagai pelaksana tugas harian.
Seorang pejabat anonim Gedung Putih menjelaskan bahwa ada 10 nama yang dipertimbangkan presiden untuk menjadi penjabat tetap.
"Tapi, mengingat sifat Trump yang sulit ditebak, ia mungkin memilih seseorang di luar daftar itu," lanjut pejabat anonim tersebut kepada CNN.
Simak video pilihan berikut:
Trump Sering Memecat Pejabat Bidang Keamanan Nasional
John Bolton bukan pejabat pertama dalam komunitas bidang keamanan nasional AS yang telah dipecat Presiden Trump.
Sebelumnya, ada Michael Flynn dan HR McMaster, yang bernasib serupa.
Rex Tillerson, mantan Menlu AS, juga diminta mengundurkan diri oleh sang presiden.
Trump juga memecat Menteri Keamanan Dalam Negeri, John Kelly dan penggantinya, Kirstjen Nielsen; seorang direktur Badan Sandi dan Kriptografi Negara (NSA) Mike Rogers.
Selain mereka yang dipecat, banyak pejabat eselon tinggi yang meninggalkan Trump --dengan berbagai laporan menyebut bahwa terjadi perbedaan pandangan dan pendapat dengan sang miliarder nyentrik.
Mereka adalah, Menhan AS James Mattis; deputi penasihat kepresidenan bidang keamanan nasional KT McFarland; Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley; direktur dan deputi Badan Intelijen Nasional (DNI) Dan Coats dan Sue gordon.
Advertisement