Sukses

Punya Daya 860 Volt, Belut Listrik Terkuat di Dunia Ditemukan di Amazon

Belut dengan nama Electrophorus voltai dapat mengeluarkan arus listrik sebesar 860 volt, jauh dari rekor yang ada, yaitu 650 volt.

Liputan6.com, Brasilia - Penelitian DNA mengklaim telah menguak dua spesies baru belut listrik di lembah Amazon. Satu di antaranya bahkan sanggup menyetrum dengan kekuatan listrik yang memecahkan rekor.

Temuan itu adalah bukti, kata para peneliti, tentang keanekaragaman yang luar biasa di hutan hujan Amazon --yang sebagian besar masih belum diketahui oleh sains-- dan menggambarkan betapa pentingnya untuk melindungi habitat dari deforestasi, penebangan, dan kebakaran.

"Terlepas dari semua ulah manusia pada hutan hujan Amazon dalam 50 tahun terakhir, kita masih dapat menemukan ikan raksasa seperti dua spesies baru belut listrik," kata peneliti utama C. David de Santana, seorang ahli zoologi yang bekerja dengan Smithsonian National Museum of Natural Histroy.

Penelitian itu menunjukkan bahwa sejumlah besar spesies yang tidak diketahui dan masih tersembunyi di hutan hujan Amazon, mungkin menyimpan obat untuk penyakit atau menginspirasi inovasi teknologi, imbuh de Santana, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (11/9/2019).

Belut listrik, yang cenderung termasuk ke dalam jenis ikan ketimbang belut, menginspirasi desain baterai listrik pertama di dunia.

Selama berabad-abad, diyakini bahwa ada satu spesies tunggal yang hidup di seluruh wilayah yang dikenal sebagai Amazon Besar (Greater Amazonia), yang meliputi beberapa negara termasuk Brasil, Suriname, dan Guyana.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Tiga Spesies yang Terdeteksi

Namun, sebagai bagian dari proyek untuk memahami belut listrik dan memetakan satwa liar di bagian terpencil Amerika Selatan, de Santana dan timnya memutuskan untuk menguji teori itu.

Pada percobaan pertama, mereka menemukan sedikit perbedaan nyata antara makhluk yang dikumpulkan dari berbagai bagian lembah Amazon, yang menunjukkan bahwa ikan itu memang bagian dari spesies tunggal.

Analisis lebih lanjut, termasuk DNA dari 107 sampel yang mereka kumpulkan, mengubah asumsi mereka selama berabad-abad dan mengungkap tiga spesies: Electrophorus electricus yang sebelumnya sudah dikenal, Electrophorus voltai dan Electrophorus varii.

Penelitian de Santana juga menemukan hasil menakjubkan lainnya: E. voltai mampu memberikan sengatan listrik sebesar 860 volt -- jauh lebih banyak dari rekor sebelumnya, yaitu 650 volt. Ini menjadikannya sebagai belut pembangkit bioelektrik terkuat di dunia.

Temuan ini, yang diterbitkan pada Selasa, 10 September 2019 di jurnal Nature Communications, berteori bahwa ketiga spesies berevolusi dari nenek moyang yang sama pada jutaan tahun silam.

Para peneliti juga menemukan bahwa masing-masing spesies memiliki habitat berbeda: E. electricus tinggal di wilayah Shield Guyana, E. voltai di Shield Brasil (dataran tinggi sebelah selatan), dan E. varii yang menghuni perairan dataran rendah lembah Amazon.

Sengatan listrik yang sangat kuat dihasilkan oleh E. voltai, yang merupakan adaptasi terhadap kehidupan di perairan dataran tinggi, di mana konduktivitas berkurang.

3 dari 3 halaman

Fungsi dari Sengatan Listrik

Belut listrik menggunakan taktik sengatan listrik mereka karena berbagai alasan, termasuk berburu mangsa, melindungi diri, dan navigasi.

Mereka menghasilkan listrik dari tiga organ listrik khusus yang dapat memancarkan muatan dengan berbagai kekuatan untuk tujuan yang berbeda.

Akan tetapi, penemuan spesies baru membuat ilmuwan berasumsi bahwa berbagai jenis belut tertentu mungkin telah mengembangkan berbagai cara untuk menghasilkan listrik, yang disesuaikan dengan lingkungan tempat hidup mereka.

"Fisiologi belut listrik menginspirasi desain baterai listrik pertama Volta, memberikan dasar ... untuk mengobati penyakit neurodegeneratif dan baru-baru ini mempromosikan kemajuan baterai hidrogel yang dapat digunakan untuk menggerakkan implan medis," pungkas de Santana.