Sukses

Rahim Hingga Kelamin Pria, Ini Transplantasi Dunia yang Diklaim Sukses

Berbagai transplantasi yang dilakukan ini diklaim telah berhasil dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta - Transplantasi adalah pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain. Donor organ dapat dilakukan oleh seseorang yang masih hidup maupun telah meninggal.

Transplantasi organ manusia pertama yang berhasil diselesaikan pada jaman modern adalah transplantasi kornea pada tahun 1905. Sejak itu, dokter dan ahli bedah telah melakukan banyak jenis transplantasi, termasuk organ reproduksi dan anggota badan --untuk selamanya mengubah kehidupan pasien mereka.

Namun, ada seorang wanita yang melakukan pemindahan organ bukan dari manusia melainkan dari hewan. Wanita bermana Huan Yuanzhen melakukan transplantasi dari kornea babi.

Hal ini dilakukan karena kurangnya donor korea yang menyebabkan Huang harus menunggu selama tiga bulan dan dikhawatirkan luka matanya makin memburuk. Untungnya, pihak rumah sakit tempat Huang di operasi sedang melakukan uji klinis kornea bio-engineered atau rekayasa biologis.

Dari hasil transplantasi tersebut, Penglihatan pada mata kanan Huan lambat laun kembali menjadi jelas.

Transplantasi unik ini tidak hanya dirasakan oleh wanita asal China tersebut. Berikut transplantasi unik yang sukses dilakukan, dikutip dari laman Live Science, Rabu (11/9/2019). 

2 dari 6 halaman

1. Rahim

Pada 9 Agustus 2011, dokter di rumah sakit Akdeniz University Turkey telah berhasil mencangkokkan rahim wanita yang sudah meninggal ke ibu hamil bernama Derya Sert --wanita 21 tahun yang dilahirkan tanpa rahim.

"Operasi itu sukses, tapi ini akan berhasil ketika dia mengandung," ujar ahli bedah mikro Dr. Omer Ozkan, yang merupakan bagian dari tim bedah.

Menurut dokternya, Sert telah menstruasi secara normal sejak operasi dan menggunakan obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan tubuhnnya sehingga tubuhnya tidak akan menolak organ barunya.

Dokter perlu menanamkan embrio ke dalam rahim baru Sert agar dia dapat memiliki anak.

Para ilmuwan sebelumnya telah menunjukkan bahwa hewan, seperti anjing dan domba dapat hamil setelah ditransplantasikan dengan rahim baru. Namun, hal seperti itu pada manusia masih harus dilihat.

Pada 2000, dokter di Arab Saudi mencoba transplantasi rahim dari seorang wanita, tetapi rahim harus diangkat 99 hari kemudian, setelah penerima mengalami pembekuan darah yang berat.

Wanita-wanita lain di seluruh dunia juga berharap mendapatkan transplantasi rahim. Seperti tahun lalu, seorang wanita Inggris mengatakan bahwa dia akan menyumbangkan rahimnya kepada putrinya.

3 dari 6 halaman

2. Ovarium

Meskipun masih belum terbukti apakah seorang wanita bisa hamil setelah transplantasi rahim, hal yang serupa tidak dapat dikatakan untuk transplantasi ovarium.

Pada 2007, seorang dokter kesuburan St. Louis, Mo mengambil ovarium kanan Dorothee Tilly dan menstransplantasikannya ke saudara kembarnya, Susanne Butscher. Ia memiliki indung telur yang telah berhenti memproduksi hormon dan telur setelah ia mengalami dini pada usia 15.

Butscher, yang menerima transplantasi seluruh indung telur pertama di dunia, melahirkan bayi perempuan yang sehat setahun kemudian.

Kemudian pada 2007, dokter Denmark Claus Yding Andersen menunjukkan, bahwa seorang wanita bisa melahirkan setelah ditransplantasikan dengan jaringan ovariumnya sendiri.

4 dari 6 halaman

3. Penis

Ahli bedah di China menyelesaikan transplantasi penis pertama pada tahun 2006.

Operasi tersebut berjalan sukses, tapi dokter mengeluarkan organ tersebut 15 hari kemudian karena si penerima dan istrinya menderita tekanan psikologis yang parah, tim medis melaporkan dalam jurnal Eropa Urologi.

Pria 44 tahun yang menerima penis transplantasi kehilangan penisnya sendiri dalam suatu kecelakaan, meninggalkannya dengan bagian pangkal kurang dari setengah inci panjangnya.

Dia tidak bisa buang air kecil berdiri, atau melakukan hubungan seks. Dokter kemudian melakukan transplantasi penis dari seorang lelaki berusia 22 tahun yang dirahasiakan identitasnya.

5 dari 6 halaman

4. Ginjal

Pada Februari 2013, dalam kurun waktu empat bulan dan menjalani 60 operasi, dunia menyaksikan akhir dari rantai tranplantasi terpanjang yang pernah ada --30 pasien menerima dari 30 donor yang masih hidup.

Chain 124, sebagaimana telah dilabeli oleh National Kidney Registry. Pemberian label ini dimulai oleh orang baik bernama Rick Ruzzamenti, yang memutuskan untuk menyumbangkan ginjalnya kepada orang asing dan tidak mengharapkan imbalan apapun.

Menurut The New York Times, keponakan orang asing itu awalnya ingin memberikan ginjalnya kepada pamannya, tetapi golongan darah mereka tidak cocok. Sebagai ganti hadiah pamannya, dia menyumbangkan ginjalnya kepada wanita lain yang membutuhkan organ.

Kemudian, mantan pacar wanita tersebut menyumbangkan ginjalnya untuk ditukar dengan sang mantan. Rantai ini pun berjalan seperti domino, dengan ginjal terbang bolak-balik melintasi AS, hingga 30 orang memiliki organ baru.

Rantai transplantasi semacam itu, atau "transplantasi domino," dibangun atas dasar kepercayaan, dan dapat dengan mudah gagal jika seseorang mengingkari janjinya untuk menyumbangkan ini hampir terjadi beberapa kali, New York Times melaporkan.

6 dari 6 halaman

5. Transplantasi 6 Organ

Pada 2008, seorang dokter menentukan bahwa Alannah Shevenell yang berusia 5 tahun dari Kota Maine, memiliki tumor perut yang sangat besar dengan sulur-sulur menyerupai jari yang membentang dari organ ke organ.

Dokter menduga bahwa satu-satunya cara agar bisa menyelamatkan anak itu adalah dengan mengangkat tumor dan semua organ yang terkena sekaligus. Namun, prosedur ini memiliki peluang 50 persen, dan berpotensi membunuh Shevenell.

Pada Oktober 2012, para dokter menjalani operasi setelah menemukan donor yang cocok, mereka mengangkat tumor dan memberi Shevenell perut, hati, limpa, usus kecil, pankreas dan bagian kerongkongan baru, menurut Associated Press.

Prosedur ini diyakini sebagai transplantasi kerongkongan pertama kali.

Setelah tiga bulan di rumah sakit, Shevenell --yang saat itu berusia 9 tahun, kembali ke rumah. Tetapi proses kesehatannya secara penuh belum pulih sepenuhnya.

Dia memiliki sistem kekebalan yang sangat lemah, maka dari itu ia dianjurkan untuk mengonsumsi banyak obat, mempertahankan diet ketat dan menghindari berada di sekitar banyak orang.

 

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

Video Terkini