Sukses

Begini Cara Astronot Memperingati Tragedi 9/11 dari Angkasa Luar

Astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional juga turut memperingati tragedi 11 September atau 9/11 ke-18.

Liputan6.com, Jakarta - Pada peringatan 18 tahun serangan teror 11 September atau tragedi 9/11, para astronot NASA memberikan penghormatan kepada para pahlawan yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan orang lain pada hari itu. Melalui unggahan pesan khusus dari luar angkasa.

"Menghormati pegawai negeri pemberani @FDNY. Terima kasih atas layanan Anda, kami mengenang teman-teman Anda yang gugur," twit astronot Ekspedisi 60 NASA Drew Morgan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) seperti dikutip dari Space.com, Kamis (12/9/2019).

"Bendera dan patch (stiker bordir/emblem) dengan bangga mengorbit Bumi di atas @Space_Station! #NeverForget."

Morgan berbagi foto stiker bordir Departemen Pemadam Kebakaran Kota New York (FDNY) yang mengapung di jendela Cupola dengan pemandangan Bumi di latar belakang, serta foto dirinya dengan bendera FDNY yang dipasang di dalam laboratorium yang mengorbit.

Bendera pemadam kebakaran New York dipasang di dalam laboratorium ISS yang mengorbit. (NASA)

NASA juga memperingati tragedi yang suram di Bumi, tragedi 9/11 dengan berbagi foto terbaru dari Manhattan yang diambil dari luar angkasa.

Astronot NASA Christina Koch mengambil foto di bawah ini dari Stasiun Luar Angkasa Internasional saat melewati area tersebut pada 19 Agustus 2019.

Penampakan Manhattan 19 Agustus 2019 yang diposting dalam rangka peringatan tragedi 9/11 ke-18. (Christina Koch/NASA)

"Setiap tahun, kami mengheningkan cipta dan tidak pernah lupa," kata pejabat NASA dalam sebuah pernyataan.

Selain mengenang dan memberikan penghormatan untuk orang Amerika yang meninggal hari itu, badan antariksa AS itu juga membantu FEMA (Federal Emergency Management Agency) di New York dan mengenang para korban tragedi 9/11 dengan menyediakan bendera yang diterbangkan ke atas pesawat ulang-alik ke keluarga mereka.

2 dari 3 halaman

Cahaya Kembar Biru

Sementara itu, peringatan tahunan New York in Light digelar dalam rangka mengenang tragedi 9/11 atau 11 September sudah dimulai. Saat itu, cahaya kembar berwarna biru ditembakkan ke ke langit, sebagai simbol menara kembar yang hancur dalam serangan teror tersebut.

Pertunjukan itu dilakukan dalam rangka memperingati tahun ke-18 tragedi 11 September 2001.

Gambar-gambar yang beredar, seperti dimuat salah satunya oleh Metro.co.uk, menunjukkan cahaya itu dari sisi lower Manhattan hingga Patung Liberty.

Foto lainnya yang diambil dari Bayonne di New Jersey, menunjukkan bulan di antara berkas cahaya kembar.

Itu terjadi ketika New York bersiap untuk menandai peringatan serangan di World Trade Center di mana 2.996 orang terbunuh dan lebih dari 6.000 orang terluka.

Selama serangan, pesawat yang dibajak menabrak menara kembar, Pentagon dan lapangan dekat Shanksville pada 11 September 2001.

Pada upacara yang diadakan di ground zero, akan dilakukan mengheningkan cipta dan lonceng akan berdentang menandai detik-detik pesawat jatuh dan menara kembar runtuh.

Mereka yang jatuh sakit setelah merespons keadaan darurat, seperti petugas pemadam kebakaran, mendapat pengakuan baru tahun ini di Memorial Plaza di ground zero, tempat 9/11 Memorial Glade untuk mengenang korban rampun  pada musim semi ini.

Baca selengkapnya di sini...

3 dari 3 halaman

Kenang Tragedi 9/11, Demo Hong Kong Ditunda

Di Hong Kong, aktivis membatalkan rencana demonstrasi yang sedianya digelar pada hari Rabu. Pembatalan aksi dilakukan untuk mengenang serangan 11 September yang terjadi di Amerika Serikat 18 tahun silam.  

Meski begitu, aktivis Hong Kong tetap mengecam sebuah laporan surat kabar pemerintah China yang mengatakan para demonstran merencanakan teror besar-besaran di kota yang dikuasai Negeri Tirai Bambu tersebut, berbarengan dengan peringatan 9/11.

Hong Kong telah dilanda kerusuhan hingga kekerasan, yang diakibatkan kemarahan masyarakatnya, atas undang-undang yang rencananya memungkinkan ekstradisi ke China, seperti dilansir Channel News Asia.

Hal itu ditambah dengan meluasnya seruan untuk demokrasi dan otonom bagi Hong Kong. Serta penguasa Partai Komunis di Beijing untuk meninggalkan kota Hong Kong sendirian, untuk menghindari intervensi mereka.

Baca selengkapnya di sini...