Liputan6.com, Tokyo - Menteri lingkungan hidup Jepang mempertimbangkan untuk membuang air tercemar radioaktif dari bencana nuklir Fukushima ke laut. Opsi itu muncul ketika Jepang kehabisan wadah penampungan air-air terkontaminasi tersebut.
Untuk mendinginkan inti bahan bakar di PLTN Fukushima yang rusak, operator Tokyo Electric telah memompa puluhan ribu ton air selama bertahun-tahun, menurut penyiar nasional Jepang NHK.
Setelah digunakan dan terkontaminasi, air dimasukkan ke dalam penyimpanan.
Advertisement
Sekarang, ruang penyimpanan hampir habis. Dan selama konferensi pers yang disiarkan televisi pada Selasa 10 September 2019, Menteri Lingkungan Hidup Jepang, Yoshiaki Harada mengatakan dia yakin satu-satunya solusi adalah "melepaskannya ke lautan dan melarutkannya."
"Tidak ada pilihan lain," kata Harada, seperti dikutip dari CNN, Kamis (12/9/2019).
Namun, dalam pertemuan terpisah pada hari yang sama, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menekankan bahwa pemerintah belum memutuskan tindakan apa pun.
"Tidak ada fakta bahwa metode pembuangan air yang terkontaminasi telah diputuskan. Pemerintah ingin membuat keputusan setelah melakukan diskusi menyeluruh," katanya.
Gempa Jepang 11 Maret 2011 menyebabkan bencana nuklir yang terburuk yang pernah melanda Jepang.
Tiga reaktor di PLTN Fukushima Daiichi meleleh, melepaskan bahan radioaktif ke udara dan lebih dari 100.000 orang dievakuasi dari daerah itu.
Tahun lalu, Jepang mengakui kematian pertama yang terkait dengan paparan radiasi selama pekerjaan pembersihan di Fukushima.
Simak video pilihan berikut:
Negara Tetangga Khawatir
Korea Selatan sebelumnya menyatakan keprihatinan bahwa Jepang mungkin akan membuang air tercemar radioaktif Fukushima ke laut.
Pada bulan Agustus, menteri pemerintah Korea Selatan untuk urusan lingkungan, Kwon Se-jung, bertemu dengan Tomofumi Nishinaga, kepala urusan ekonomi di Kedutaan Besar Jepang di Seoul, untuk membahas rencana potensial untuk mengeluarkan air limbah ke laut.
"Pemerintah Korea Selatan sangat menyadari dampak dari perawatan air yang terkontaminasi dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima pada kesehatan dan keselamatan masyarakat kedua negara, dan bagi seluruh bangsa," kata siaran pers kementerian Korea Selatan.
Kwon menyarankan agar kedua negara bekerja sama untuk menemukan cara untuk memastikan bahwa perawatan air yang terkontaminasi tidak memengaruhi kesehatan laut --atau kesehatan dan keselamatan negara-negara tetangga Jepang.
Advertisement