Sukses

Usai Hantaman Dorian, Bahama Terancam Kembali Diterjang Badai Tropis

Bahama kini terancam lagi dengan potensi Tropical Cyclone Nine, yaitu sekelompok hujan dan badai yang perlahan seakan sedang 'memantau' negara kepulauan ini.

Liputan6.com, Bahama - Bahama kini terancam lagi dengan potensi Tropical Cyclone Nine, yaitu sekelompok hujan dan badai yang perlahan seakan sedang 'memantau' negara kepulauan ini. Para pengamat cuaca terus mengawasi pergerakan badai ini, mereka juga mangatakan bahwa potensi badai di Bahama sedang meningkat sejak Badai Dorian.

Badai terbaru ini bisa saja menguat dan bergerak menuju perairan Timur Teluk Meksiko. Informasi yang baru saja didapatkan, menunjukan bahwa badai itu mulai membentuk pada akhir pekan ini dan kemungkinannya juga bisa berbelok ke utara di sepanjang pantai Atlantik AS.

Dikutip dari Upi.com, Jumat (13/9/2019) gangguan iklim awal itu dijuluki sebagai 95L, namun pada Kamis 12 September lalu, gangguan tersebut semakin meningkat dan menjadi Potential Tropical Cyclone Nine. Dan jika gangguan ini benar-benar membentuk sebuah badai tropis, maka ia akan berubah nama menjadi Humberto.

Potential tropical cyclone berarti bahwa sebuah badai akan menghantam dengan angin topannya dalam kurung waktu 48 jam mendatang.

Pada Kamis 12 September pukul 20.00 malam waktu setempat, Pusat Pengamat Cuaca mengeluarkan peringatan badai tropis dengan kecepatan angin maksimum 30 Mph, yang berpotensi menghantam bagian barat laut Bahama, termasuk Pulau Grand Bahama.

2 dari 3 halaman

Cuaca Tidak Bersahabat

Saat ini, terdapat beberapa kelompok badai petir yang masih berada di sekitar bagian utara pantai Hispaniola dan Kuba ke sisi selatan Bahama serta Bahama Tengah.

Ahli cuaca Accuweather Dan Kottlowski mengatakan, mereka mendorong semua penghuni atau pengunjung Bahama, Florida, dan Kuba untuk tetap waspada dengan perkembangan Tropical Cyclone Nine tersebut. Menurutnya, seberapa cepat gangguannya menguat dapat membantu untuk menentukan kedatangannya.

Ahli Meteorologi Senior AccuWeather Rob Miller mengatakan, jika gangguan semakin menguat, ia memiliki peluang lebih besar untuk menghantam di sepanjang jalan yang lebih ke barat melintasi Florida selatan dan ke Teluk Meksiko.

"Di sisi lain, jika gangguan meningkat hingga ke depresi tropis, badai tersebut memiliki peluang lebih besar untuk mengambil jalur yang lebih ke utara menuju Bahama utara dan di sepanjang selatan pantai Atlantik AS," tambah Rob.

Selain kekuatan badai tropis itu sendiri menjadi faktor pergerakannya, terdapat faktor lain yang mendorong gangguan iklim ini. Salah satunya adalah batas barat dari daerah bertekanan tinggi di atas Atlantik dekat Bermuda. Yang lainnya adalah badai di atmosfer atas bagian utara Teluk Meksiko.

Aliran antara kedua faktor ini akan menciptakan arus barat laut dari sistem tropis. Jika daerah bertekanan tinggi tetap kuat dan badai di Teluk bergerak cepat ke barat, itu bisa menghalangi jalur utara.

Jika area bertekanan tinggi melemah dan badai di Teluk menahannya, topan tropis potensial mungkin akan bergerak ke jalur Pantai Timur.

3 dari 3 halaman

Wilayah yang Terancam Harus Waspada

Kottlowski juga menyebutkan bahwa sampai potensi itu benar-benar berkembang, maka kemungkinannya masih melewati jalur mulai dari Teluk Meksiko menuju Semenanjung Florida serta Atlantik di dekatnya.

Terbentuk atau tidaknya potensi badai ini, Bahama dan daerah yang berpotensi terkena badai akan tetap mengalami cuaca yang tidak baik (seperti hujan deras dan petir) untuk sementara waktu. Bahkan untuk daerah Bahama, Turki dan Caicos bisa saja menghadapi banjir.

Kemungkinan badai ini masih sangat tidak jelas karena saar ini masih terhambat namun tetap berkembang, yang terpenting adalah dari Bahama hingga AS selatan-tengah, dan bagian timur harus terus memantau dan mengawasi perkembangan potensi badai tropis ini, karena selama badai ini masih dalam proses membentuk, cuaca tidak akan bersahabat.

 

Reporter: Windy Febriana