Sukses

Demonstrasi Masih Terjadi, Jumlah Penerbangan di Bandara Hong Kong Turun Drastis

Bandara Internasional Hong Kong mencatat penurunan jumlah penerbangan terbesar sejak 2009.

Liputan6.com, Hong Kong - Bandara Internasional Hong Kong mencatat penurunan jumlah penerbangan terbesar sejak 2009. Penurunan sebesar 851.000 perjalanan dari Agustus dialami akibat masih terjadinya demontrasi anti-pemerintah yang mencekam kota tersebut.

Dikutip dari South Chine Morning Post, Senin (16/9/2019), pada Agustus bandara ini menangani 5,99 juta penumpang, pada September mengalami menurunan sebesar 12,4 persen. Penurunan ini merupakan yang terburuk sejak Juni 2009, yang mengalami anjlok sebesar 18,9 persen.

Otoritas Bandara Hong Kong mengatakan, penurunan tajam ini berasal pada penumpang yang sebagian besar datang dari China, Asia Tenggara, dan Taiwan.

Terganggunya perjalanan internasional terjadi pada 12 dan 13 Agustus, ketika pada demonstran menyebabkan penutupan Bandara Hong Kong dan membatalkan hampir 1.000 penerbangan.

"Dalam beberapa bulan terakhir tantangan besar terus menerpa Bandara," ujar Ng Chi-kee, Direktur Eksekutif operasi Bandara dalam sebuah pernyataan persnya.

Simak Video Pilihan Berikut:

2 dari 3 halaman

United Airlines Memangkas Penerbangan ke Hong Kong

Volum kargo juga terlihat turun 11,5 persen karena krisis perdagangan global dan lingkungan ekonomi global yang lemah dan terus berlanjut.

United Airlines, salah satu dari tiga maskapai besar AS yang semakin menurunkan penerbangannya menuju ke Hong Kong. Maskapai ini mengalihkan semua penerbangan selama musim dingin ke Hong Kong dari New York dan San Francisco ke pesawat Boeing 777-200 terkecil.

Tiga minggu lalu, United Airlines menangguhkan penerbangannya ke Hong Kong dari Chicago tanpa batas waktu yang ditentukan. Scott Kirby selaku Presiden United Airlines mengatakan bahwa Hong Kong sedang dalam keadaan yang mengerikan, di ruang analis investasi sebuah konferensi Morgan Stanley pekan lalu.

3 dari 3 halaman

Cathay Pacific Menangguh Penerbangan ke Luar negeri

Selain itu, Qantas bulan lalu mengatakan akan memangkas kapasitasnya ke Hong Kong sebesar 7 persen dengan menerbangkan pesawat yang lebih kecil.

Cathay Pacific dan Cathay Dragon juga pada pekan lalu melakukan serangkaian perubahan dalam menanggapi protes anti-pemerintah dan dampak tekanan Beijing, faktor-faktor yang menyebabkan penurunan tajam dalam bisnis di rute daratan.

Cathay Pacific menangguhkan penerbangan Dublin selama musim dingin, menghapus penerbangan siang hari ke Paris dan Frankfurt dan memangkas jumlah penerbangan ke Vancouver, New York JFK, dan Washington. Cathay Dragon menangguhkan penerbangan ke Medan, Indonesia dan masing-masing satu penerbangan setiap hari ke Beijing dan Tokyo.

 

Reporter: Windy Febriana