Liputan6.com, Manila - Siklon tropis dilaporkan sedang bergerak lambat dari Filipina utara ke Jepang pada pekan ini. Angin ribut tersebut dalam beberapa hari terakhir dikabarkan tetap berpusat di selatan Kepulauan Ryukyu, menurut Accu Weather.
Meskipun belum diakui secara resmi oleh Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorogical Agency), namun siklon tropis ini diberi nama Tropical Depression Nimfa di Filipina.
Melalui pertengahan minggu ini, sistem badai diprediksi akan tetap terhenti di sebelah timur Taiwan dan selatan Kepulauan Ryukyu, yang membawa hujan lebat di seluruh wilayah dalam beberapa hari.
Advertisement
Baca Juga
Hujan deras paling luas diperkirakan terjadi mulai dari Luzon hingga ke Kepulauan Ryukyu selatan pada Kamis pekan ini (19/9/2019) waktu setempat.
Banjir bandang dan tanah longsor mungkin menjadi masalah di seluruh Luzon, termasuk di dan sekitar Manila, di mana lebih dari 100 mm (4 inci) hujan turun sejak hari Minggu mendatang.
Hujan tambahan mungkin terjadi di Filipina utara mulai Jumat esok 20 September hingga akhir pekan, menyebar ke Taiwan selatan dan timur dari Rabu (18/9/2019) sampai Jumat. Namun, saat ini, tampaknya Taiwan akan terhindar dari hujan deras yang meluas.
Korea Selatan Terdampak Juga
Mulai Jumat besok, angin yang berembus ke utara diperkirakan akan membawa ancaman siklon tropis ini ke Kepulauan Ryukyu di sebelah timur Taiwan.
Saat badai mengarah ke utara, angin juga akan bergerak ke area yang lebih menguntungkan untuk mengubahnya menjadi topan.
Kepulauan Ryukyu dan seluruh Jepang kemungkinan akan berada di garis silang siklon tropis yang menguat mulai Jumat hingga akhir pekan, dengan beberapa dampak sampai awal minggu depan di seluruh Jepang.
"Penduduk Kepulauan Ryukyu dan Jepang Barat harus bersiaga mulai sekarang untuk menghadapi badai tropis atau topan yang akan mendarat pada akhir pekan ini dan potensi untuk evakuasi," tulis Accu Weather yang dikutip pada Rabu (18/9/2019).
Saat badai bergerak lagi ke utara, ini juga diperkirakan akan memungkinkan banjir karena curah hujan yang meluas ke Korea Selatan.
Pada saat ini, Korea Selatan bagian selatan dan timur menghadapi risiko terbesar untuk hujan deras yang mungkin tiba pada Sabtu pekan ini.
Advertisement
Kata Badan Meteorologi Filipina
Philippine Atmospheric, Geophysical, and Astronomical Services Administration (PAGASA) mengatakan Siklon Tropis Nimfa berada di 685 kilometer timur Basco, Batanes. Perlahan-lahan bergerak ke barat barat laut.
Nimfa masih memiliki angin maksimum 55 kilometer per jam (km/jam) dan kecepatan angin hingga 70 km/jam. PAGASA juga memberikan perkiraan curah hujan berikut, seperti dikutip dari Rappler, Rabu (18/9/2019):
Selasa malam, 17 September, hingga Rabu malam, 18 September
Hujan ringan hingga sedang dengan hujan deras sesekali di Luzon Tengah, Batangas, Cavite, Occidental Mindoro, Palawan bagian utara termasuk Calamian dan Kepulauan Cuyo.
Kilatan cahaya hingga hujan sedang dan hujan deras yang terputus-putus diprediksi terjadi di Luzon dan Visayas bagian barat.
PAGASA menyarankan masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan banjir bandang dan tanah longsor.
Sementara itu, sekolah-sekolah di beberapa daerah telah diliburkan pada Rabu, 18 September 2019.
Â
Diimbau Tidak Melakukan Perjalanan
PAGASA juga menyarankan agar penduduk tidak melakukan perjalanan selama Siklon Troppis Nimfa 'hinggap' di Filipina, termasuk mereka yang tinggal di utara dan timur Luzon Utara, dengan kondisi laut yang sangat sulit.
Sebagian besar pesisir laut di negara ini akan dihantam gelombang besar, kata PAGASA. Berdasarkan track perkiraan terbaru Nimfa, siklon itu akan meninggalkan PAR pada hari Sabtu, 21 September 2019 -- Philippine Area of Responsibility (PAR)Â adalah area di Pasifik Barat Laut tempat PAGASA, badan meteorologi nasional Filipina, memantau kejadian cuaca.
Sementara itu, daerah tekanan rendah yang dipantau oleh badan peramal cuaca ini sudah ada di sekitar Mayantoc, Tarlac, dan dapat melintasi Luzon Tengah.Â
Nimfa adalah topan tropis ke-14 Filipina untuk tahun 2019, dan yang ke-4 pada September. Negara ini mendapatkan rata-rata 20 siklon tropis setiap tahun. Namun, karena 2019 adalah tahun El Nino, maka hanya 14 hingga 18 siklon tropis yang diperkirakan melanda.
Â
Advertisement