Liputan6.com, Jakarta - Sepekan yang lalu berita duka meninggalnya Presiden ke-3 RI BJ Habibie mengejutkan masyarakat Indonesia. Kepergiannya menyusul Ainun setelah sembilan tahun lamanya ini membuat banyak orang tersentuh.
Banyak yang menyebut bahwa cinta sejati akhirnya kembali bertemu. Kisah cinta mereka memang yang paling dikenal di Indonesia.
Baca Juga
Selain mereka, dunia juga punya kisah cinta paling ikonis dalam sejarah.
Advertisement
Dikutip dari HistoryExtra, Jumat (20/9/2019) inilah lima kisah cinta paling ikonis yang ada dalam sejarah dunia.
1. Cleopatra dan Antony
Kisah Marcus Antonius dan Cleopatra VII adalah cerita cinta paling terkenal dalam sejarah. Cerita mereka dipopulerkan oleh Shakesspeare yang akhirnya pada 1963 divisualisasikan dalam sebuah film.
Perselingkuhan Antony dan Cleopatra terjadi di tengah perebutan kekuasaan di Republik Romawi. Pada 41 SM, Antony, yang berselisih dengan putra angkat Julius Caesar, Oktavianus, karena suksesi kepemimpinan Romawi setelah pembunuhan Caesar, memulai aliansi politik dan kisah romantis dengan Cleopatra, Ratu Mesir.
Dari hubungan antara Cleopatra memberikan Antony, tiga anak lahir - dua putra dan satu putri.
Sebelumnya pada 31 SM, Antony dan Cleopatra bergabung dengan pasukan mereka untuk menangani pasukan Oktavianus dalam pertempuran laut yang hebat di Actium, Yunani. Dipukul kalah oleh Oktavianus, pasangan itu melarikan diri ke Mesir. Oktavianus mengejar mereka, dan tahun berikutnya merebut ibu kota Mesir, Alexandria.
Dengan tentara-tentaranya yang meninggalkan dia, Antony mengambil nyawanya sendiri. Dia diikuti oleh Cleopatra, yang bunuh diri pada 12 Agustus 30 SM.
Advertisement
2. Ratu Victoria and Albert
Ratu Victoria menikah dengan sepupu pertamanya dari Jerman, Pangeran Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha, di Istana St James pada 10 Februari 1840. Itu adalah pernikahan pertama seorang ratu yang memerintah di Inggris sejak 1554.
17 tahun menikah, pasangan tersebut dikaruniai sembilan anak; empat laki-laki dan lima perempuan. Hubungan pasangan itu terlihat sangat harmonis dari luar, mencitrakan sebuah kebahagiaan rumah tangga. Namun sayang, kenyataan berbeda dengan apa yang terlihat.
Ratu Victoria sejatinya menderita depresi dan kemurungan. Ia tidak menyukai bayi. Dan Albert sepertinya ingin mendapatkan kekuasaan setelah menikahi Ratu Victoria.
Pernikahan ini adalah sebuah anomali di mana seorang wanita dengan kelas tinggi menikah dengan seorang laki-laki biasa, dan dengan hal itu membuat Ratu merasa bahwa harkatnya lebih tinggi dari Albert.
Pernikahan ini memberi tekanan kepada kedua belah pihak sehingga mereka merasakan depresi berkelanjutan. Namun, setelah Albert meninggal, Ratu Victoria justru tak bahagia. Ia berkabung selama sisa hidupnya dan menarik diri dari kehidupan publik selama bertahun-tahun.
Seorang penulis biografi Ratu Victoria, Julia Baird pada 2014 pernah mengatakan bahwa sang ratu sempat melakukan perselingkuhan dengan pelayannya. Namun New York Times mengatakan bahwa Baird juga tidak mendapat sumber yang jelas mengenai catatannya tersebut.
3. Henry VIII and Anne Boleyn
Mereka berdua adalah dua tokoh sejarah paling menawan dengan kisah asmara yang ternyata berubah menjadi sebuah tragedi paling dikenal di dunia.
Ketika Anne pertama kali bergabung dengan pengadilan Inggris pada tahun 1522, raja melihat seorang gadis Boleyn lain - kakak perempuan Anne, Mary. Baru empat tahun kemudian perhatiannya tertuju pada Anne, tetapi, seperti yang dijelaskan oleh sejarawan Tudor, Dr. Suzannah Lipscomb, Henry “tidak akan terpesona oleh kecantikannya. Hal yang mengejutkan tentang Anne adalah bahwa dia tidak dianggap sebagai seseorang yang cantik. Yang dilihat adalah karakter, kecerdasan dan pesonanya yang menarik raja kepadanya.
Mereka menjalani hari pernikahannya pada Januari 1953. Namun, biduk rumah tangga mereka tak berjalan dengan baik.
Henry dikabarkan tidak setia dan meminta Anne menutup mata dengan apa yang 'terlihat'.
Saat Anne keguguran, Henry terlihat sangat tidak menyukai keadaan tersebut dan menyatakan bahwa tak ingin lagi bersamanya untuk memiliki anak laki-laki. Ia juga mengatakan telah jatuh cinta pada Jane Seymour dan ingin menikahinya.
Pada 30 April 1536, musisi bernama Mark Smeaton mengaku melakukan hubungan intim dengan Anne. Sang ratu pun ditangkap dua hari kemudian untuk diadili.
Bulan Mei 1536, Anne berlutut untuk yang terakhir kalinya di dapan sang raja yang merupakan suaminya, memohon belas kasih agar tak dieksekusi. Namun upayanya sia-sia, kepalanya dipenggal sekali tebas di The Tower Green.
Advertisement
4. Napoleon and Josephine
Mereka bertemu di sebuah pesta makan malam di Paris pada Oktober 1795. Kala itu Josephine de Beauharnais seorang janda berusia 32 tahun, dan Napoleon Bonaparte, seorang prajurit Korsika yang terpinggirkan dan berusia enam tahun lebih muda.
Keduanya kemudian menjalin hubungan. Seperti yang dijelaskan sejarawan Kate Williams: “Josephine, nyonya rumah yang luar biasa, dan diplomat yang cakap, adalah pendamping sempurna bagi Napoleon yang ambisius tetapi menjengkelkan. Dengan dia di sisinya, dia menjadi pria terhebat di Eropa, Kaisar Tertinggi; dan dia mendapatkan kotak perhiasan dengan berlian lebih banyak daripada Marie Antoinette".
Namun pernikahan mereka ternodai dengan perselingkuhan Napoleon. Napoleon menjadi semakin terobsesi dengan kebutuhannya akan ahli waris dan jengkel dengan pengeluaran berlebihan Josephine.
Pada tahun 1810, Napoleon mengakhiri pernikahannya dan menikahi Marie Louise, putri kaisar Austria. Seorang putra, Napoleon (yang kemudian dikenal sebagai Napoleon II), lahir setahun kemudian.
5. John and Jackie Kennedy
Dengan ketampanan, karisma, dan pesona mereka, JFK dan istrinya, Jackie, membawa kemegahan bagi politik Amerika pada 1950-an dan 60-an. Bagi dunia luar, hubungan mereka tampak sempurna. Namun dalam kenyataannya, presiden memiliki banyak perselingkuhan termasuk dengan yang paling terkenal, Marilyn Monroe.
Penulis biografi Kennedy, Robert Dallek, menggambarkan JFK sebagai "pencinta wanita" tak pernah puas untuk penaklukan seksual.
Pada 2014, penulis buku baru tentang Jackie mengklaim bahwa pasangan itu sedang menuju perceraian ketika presiden ditembak mati pada November 1963.
Dalam Jacqueline Kennedy Onassis: A Life Beyond Her Wildest Dreams, Darwin Porter dan Danforth Prince dari Blue Moon Productions mengatakan, ibu negara, yang muak dengan perenungan suaminya, mengatakan kepada orang-orang yang percaya bahwa dia ingin berhenti. Kemarahannya meningkat setelah penampilan Marilyn Monroe 'Happy Birthday Mr. President' pada 19 Mei 1962.
Reporter: Windy Febriana
Advertisement