Liputan6.com, Singapura - Warga Singapura dan wisatawan lokal serta mancanegara mungkin harus mengucapkan selamat tinggal pada Patung Merlion di Pulau Sentosa, yang mulai ditutup per-21 Oktober mendatang.
Lokasi kawasan wisata tugu 'Kepala Singa, Berbadan Ikan' tertinggi di Singapura itu akan dirobohkan dan digantikan dengan sejumlah struktur baru: mulai dari jalan raya bertingkat, pedestrian, hingga proyek Sentosa Sensoryscape bernilai Rp 919 miliar (SGD 90 juta).
Pembangunan konstruksi baru di bekas area Patung Sentosa Merlion yang dirobohkan "akan dimulai pada kuarter ke-4 (Q4) tahun 2019. (Sementara) tanggal penghancuran Patung Merlion Sentosa tergantung pada rencana pembangunan konstruksi baru, yang masih dalam proses finalisasi," kata pengelola Sentosa Development Coorporation (SDC) dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com.
Advertisement
Penghancuran Merlion Sentosa akan menandai tonggak awal mega proyek ambisius Sentosa-Brani Master Plan --menjadikan Sentosa dan Pulau Brani yang berdekatan sebagai detinasi wisata 'raksasa' Negeri Singa.
Namun, tahukah Anda bahwa Patung Merlion Sentosa bukan satu-satunya? Ia memiliki enam 'saudara' yang tersebar di seantero negara-kota (city-state) Asia Tenggara --bahkan beberapa ada di negara lain.
Berikut 6 fakta Patung Merlion di Singapura yang ikonik, seperti dikutip dari the Strait Times, Senin (23/9/2019):
*KLARIFIKASI:
- Artikel ini telah diedit oleh redaksi pada Selasa (24/9) karena kekeliruan dalam pencantuman tanggal. Sebelumnya, kami menuliskan bahwa "patung akan berhenti beroperasi per-tanggal 20 Oktober 2019".
- Pihak pengelola Sentosa Development Coorporation (SDC) mengklarifikasi bahwa "tanggal 20 Oktober adalah hari terakhir operasi dan akan ditutup mulai tanggal 21 Oktober 2019" --yang telah kami perbarui pada paragraf pertama artikel.
- Pihak SDC juga menambahkan, pembangunan konstruksi baru di bekas area Patung Sentosa Merlion yang dirobohkan "akan dimulai pada kuarter ke-4 (Q4) tahun 2019. (Sementara) tanggal penghancuran Patung Merlion Sentosa tergantung pada rencana pembangunan konstruksi baru, yang masih dalam proses finalisasi" --yang telah kami tambahkan pada paragraf ketiga artikel.
- Sebelumnya, kami juga mencantumkan foto Patung Merlion di One Fullerton di muka artikel. Foto tersebut tidak merepresentasikan proyek perobohan dan pembangunan di Sentosa. Demi penyelarasan informasi, foto muka baru telah diganti dengan gambar Patung Merlion Sentosa.
1. Legenda Singapura
Dengan kepala singa dan tubuh ikan, Merlion dirancang pada tahun 1964 oleh ahli zoologi Inggris Alec Fraser-Brunner untuk menjadi logo Singapore Tourist Promotion Board, yang sekarang menjadi Singapore Tourism Board (STB).
Porsi ikan seharusnya ditujukan untuk menyinggung permulaan negara itu sebagai "desa nelayan" --sebuah narasi yang telah lama dibantah oleh catatan sejarah yang menunjukkan bahwa Singapura adalah pelabuhan yang berkembang sejak abad ke-14.
Singa itu merujuk pada Sang Nila Utama, pangeran Sriwijaya yang mengklaim menamai pulau di ujung Semenanjung Malaysia itu sebagai Singapura, atau "kota singa" dalam bahasa Sansekerta, setelah melihat predator tersebut di sana. Singa, bagaimanapun, bukan hewan endemik di Negeri Singa.
Advertisement
2. Patung Pertama
Patung asli makhluk itu, di mulut Sungai Singapura, dibuat oleh pemahat Lim Nang Seng dan diresmikan oleh perdana menteri pendiri Lee Kuan Yew pada tahun 1972.
Itu dirancang oleh Kwan Sai Kheong, almarhum duta besar Singapura untuk Filipina dan mantan wakil rektor Universitas Singapura, sekarang Universitas Nasional Singapura.
Pemandangan Merlion di sana terhalang ketika Jembatan Esplanade dibangun pada tahun 1997, sehingga patung tersebut harus bergeser sejauh 120 m dari posisi semula pada tahun 2002.
Dengan tinggi 8 m dan berat 70 ton, makhluk itu sekarang berdiri di Taman Merlion, menghadap ke Teluk Marina.
Patung itu tidak sendiri. Anaknya, yang merupakan seperempat dari tinggi aslinya dan memiliki piring dan mangkuk porselen yang termasuk dalam desainnya, berada agak jauh di belakangnya.
Itu juga menemani patung yang lebih besar ketika sebelumnya berada di Sungai Singapura.
Merlion utama sempat ditutup untuk umum karena pekerjaan restorasi dari Februari - Mei 2019.
3. Total Ada 7
Ada total tujuh Merlion di Singapura, termasuk yang tertinggi di Sentosa dan dua di Merlion Park.
Dua dari empat patung lainnya, setinggi 3 m, berada di puncak Gunung Faber dan markas Singapore Tourism Board dekat Grange Road.
Dua Merlions yang tersisa adalah sepasang di Ang Mo Kio Avenue 1. Mengapit pintu masuk tempat parkir yang mengarah ke Blok 216 hingga 222, makhluk itu dibangun pada 1998 dengan harga SG$ 30.000 oleh Komite Perumahan Ang Mo Kio.
Advertisement
4. Merlion Sentosa Dibangun pada 1995
Dirancang oleh pematung Australia James Martin dan dibangun pada tahun 1995, patung bernilai $ 8 juta di Sentosa adalah Merlion tertinggi.
Pengunjung membayar SG$ 6,20 hingga SG$ 18 untuk memasuki Merlion setinggi 37 m, yang menjadi tempat pameran seperti kisah animasi 3D tentang bagaimana Sang Nila Utama menemukan Singapura.
Mereka juga dapat menikmati pemandangan cakrawala kota dan Sentosa dengan melihat keluar dari kepala atau mulut Merlion.
5. 'Tidur' dengan Merlion
Pada tahun 2011, seniman Jepang Tatzu Nishi merancang sebuah hotel pop-up, yang menampilkan replika patung asli Merlion dalam sebuah kamar suite mewah.
Saat pertama dibuka, kamar itu sepenuhnya habis di-booking dalam waktu satu jam pertama sejak dimulai pemesanan.
Sebuah instalasi seni yang terpajang selama sebulan juga ditampilkan di Singapore Biennale, terletak di sebelah Fullerton Hotel.
Advertisement
6. Saudara di Luar Negeri
Selain menjadi salah satu ikon nasional Singapura, Merlion juga populer di luar negeri, dengan beberapa negara meniru makhluk mitos itu.
Di Hakodate, patung Merlion berdiri sebagai simbol persahabatan antara kota terbesar ketiga Jepang; Hokkaido; dengan Singapura.
Dengan tinggi 8,6 m, ia berukuran persis dengan patung asli di Marina Bay Singapura
Itu didirikan pada tahun 1989, dengan restu dari pendahulu STB, di pantai Nanaehama sebagai dewa penjaga untuk keselamatan navigasi, mengawasi kapal-kapal yang melakukan perjalanan ke pelabuhan Hakodate.
Ada juga Merlion di Nambo Paradise Botanical Gardens di Tateyama, Chiba, Jepang untuk menunjukkan hubungannya dengan Singapore Botanic Gardens.
Makhluk itu juga tampaknya populer di kalangan orang Jepang.
Dalam sebuah posting Facebook pada tahun 2016, Perdana Menteri Lee Hsien Loong berbagi bagaimana ia menemukan ikon pariwisata Singapura di sebuah toko kimono di Karuizawa, sebuah kota resor dekat Nagano.
Pemilik toko mengatakan kepadanya bahwa dia telah membeli patung setinggi bahu sejak 35 tahun yang lalu setelah menikmati kunjungan ke Singapura.