Liputan6.com, Windhoek - Jajanan khas Indonesia kembali diserbu masyarakat Namibia yang hadir dalam International Food and Crafts Bazaar 2019 (28/09).
Dalam kegiatan yang berlangsung di Franco-Namibian Cultural Centre (FNCC) tersebut KBRI Windhoek bersama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Windhoek menyajikan jajanan khas Indonesia seperti sate ayam, risoles, martabak, lumpia dan mie goreng, demikian seperti dikutip dari rilis KBRI Windhoek yang dimuat Liputan6.com, Senin (30/9/2019).
Baca Juga
Duta Besar RI, Eddy Basuki menyampaikan bahwa jajanan khas Indonesia seperti sate ayam dan lumpia telah mulai dikenal di Namibia, terlihat jajanan tersebut habis jauh sebelum acara berakhir.
Advertisement
Dubes Eddy berharap kuliner Indonesia yang dapat lebih mudah mengenalkan Indonesia pada masyarakat Namibia dapat menarik minat mereka untuk berkunjung ke Indonesia.
Acara tahunan yang diprakarsai oleh Association of Diplomatic Spouses (ADS) di Namibia tersebut selain diikuti Indonesia juga diikuti oleh beberapa perwakilan negara yang ada di Namibia diantaranya adalah Brasil, RRT, Mesir, Prancis, Ghana, India, Indonesia, Iran, Jepang, Kenya, Malaysia, Republik Kongo, Rusia, Spanyol, Turki, Amerika Serikat, Zambia, dan PBB.
Belasan Misionaris Indonesia Asal NTT Mengabdi di Namibia
Dubes RI untuk Windhoek, Namibia, Eddy Basuki sangat gembira dapat melakukan tatap muka dengan beberapa misionaris Indonesia yang ada di Angola. Bertempat di Paroki Santa Magdalena, Casenga, Luanda, ia bersama staf KBRI disambut oleh Romo Dominikus, Romo Karno, Romo Hendrik, Romo Erik, dan Suster Regina yang semuanya berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam kesempatan ini, Romo Dominikus mengungkapkan terima kasih atas kunjungan Dubes RI Eddy Basuki ke Parokinya. Pertemuan ini kemudian dimanfaatkan bersama oleh para misionaris dan KBRI untuk saling bertukar cerita.
Advertisement