Liputan6.com, Jakarta - China sudah dikenal sebagai negara berekonomi maju selama 40 tahun belakangan, bahkan dinobatkan sebagai negara dengan ekonomi terkuat. Namun kini, hal yang baru dirasakan rakyat China adalah melemahnya pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu.
Mengutip dari straitstimes.com (3/10/2019), ekonomi China semakin melambat ditandai dengan tingginya biaya hidup. Ditambah lagi, perang dagang dengan Amerika Serikat nampak tak kunjung usai.
Advertisement
Pertumbuhan tingkat pemberian upah semakin lamban sedangkan banyak lulusan muda yang mengejar prospek bekerja.
Tingkat konsumsi masyarakat China pun ikut menurun sebab kondisi ekonomi yang terjadi saat ini. Mereka tidak lagi mengeluarkan banyak uang untuk membeli mobil, gadget maupun kebutuhan lainnya.
Bahkan, mereka juga mengurangi intensitas untuk berwisata. Mereka lebih memilih untuk menyimpannya di bank.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Penurunan Ekonomi Pertama bagi Anak Muda
Bagi orang muda di China, mereka tidak pernah mengalami penurunan ekonomi yang berkepanjangan seperti saat ini. Negara tersebut memang pernah mengalami penurunan sebelumnya namun hal itu tidak membuat perubahan dalam tingkat konsumsi masyarakatnya.
Dilansir dari zhaopin.com, mereka yang masih mencari pekerjaan harusnya semakin khawatir sebab prospek kerja bagi lulusan baru semakin buruk setahun belakangan ini. Kebanyakan lowongan pekerjaan yang ada hanya dari sektor pekerjaan berupah rendah.
"Bagi anak muda umur 20 tahunan, ini adalah kali pertama mereka dalam mengalami kemunduran ekonomi. Mereka saat ini mulai berpikir bahwa ini adalah keadaan ekonomi yang tidak bisa dihindari," ujar Andrew Polk, CEO dari Trivium, sebuah perusahaan konsultasi di Beijing.
Advertisement
Dampak bagi Dunia
Fenomena ekonomi yang terjadi pada masyarakat China jelas akan memiliki dampak terhadap dunia.Â
Tingkat permintaan masyarakat China terhadap barang-barang seperti gadget, mobil, dan juga rumah turut mengubah dunia dan memberi kekuatan pada pertumbuhan ekonomi global bagi perusahaan seperti Apple, Samsung, dan lainnya.
Kemunduran ini juga berakibat kegelisahan bagi bisnis kapital di Shanghai dan Shenzhen sampai ke usaha menengah di daerah Zhengzhou.Â
Kendati begitu, kemunduran yang terjadi sebenarnya masih menunjukan adanya kekuatan ekonomi lainnya. Usaha retail besar yang mengalami kelambatan drastis masih menunjukan tanda pertumbuhan yang masih menjadi harapan di negara lain.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement