Liputan6.com, Islamabad: Lantaran menerima dua ancaman bom, Kedutaan Besar Jepang di Islamabad, Pakistan, meningkatkan kemanannya. Menurut pihak Kedubes, seorang pria menghubungi kedutaan sebanyak dua kali dalam sepekan terakhir.
Dalam percakapan telepon itu, sang penelpon gelap mencoba mengancam akan membom kedutaan dan mendesak agar semua anggota staf meninggalkan kompleks dalam kurun waktu 72 jam. Seperti dilansir NHK, penelepon itu berbicara menggunakan bahasa Urdu, bahasa resmi Pakistan.
Berdasarkan analisis tersebut, pihak Kedubes menduga bahwa kedua penelpon merupakan orang yang sama. Mereka pun segera meminta bantuan polisi untuk menyelidiki kasus tersebut.
Merespon ancaman tersebut, para pejabat justru tak bisa memperkirakan alasan warga Pakistan dendam terhadap pihak Kedubes. Karena mereka sama sekali tak terlihat memiliki masalah dengan Kedubes Jepang di Islamabad, Pakistan.
Meski penelpon gelap yang mengancam untuk mengebom belum ditangkap dan masih dalam penyelidikan, pihak Kedubes tetap beroperasi seperti biasa pada Senin dan hari-hari lain. Namun mereka akan tetap waspada.(SHA)
Dalam percakapan telepon itu, sang penelpon gelap mencoba mengancam akan membom kedutaan dan mendesak agar semua anggota staf meninggalkan kompleks dalam kurun waktu 72 jam. Seperti dilansir NHK, penelepon itu berbicara menggunakan bahasa Urdu, bahasa resmi Pakistan.
Berdasarkan analisis tersebut, pihak Kedubes menduga bahwa kedua penelpon merupakan orang yang sama. Mereka pun segera meminta bantuan polisi untuk menyelidiki kasus tersebut.
Merespon ancaman tersebut, para pejabat justru tak bisa memperkirakan alasan warga Pakistan dendam terhadap pihak Kedubes. Karena mereka sama sekali tak terlihat memiliki masalah dengan Kedubes Jepang di Islamabad, Pakistan.
Meski penelpon gelap yang mengancam untuk mengebom belum ditangkap dan masih dalam penyelidikan, pihak Kedubes tetap beroperasi seperti biasa pada Senin dan hari-hari lain. Namun mereka akan tetap waspada.(SHA)