Sukses

Keiko, Paus Pembunuh, Bebas di Laut Lepas

Seekor ikan paus pembunuh bernama Keiko, muncul lagi di Pantai Skaalvik, Norwegia, setelah enam pekan dilepas. Tingkah masyarakat yang memanjakan Keiko dinilai mengurangi kemampuannya beradaptasi.

Liputan6.com, Skaalvik: Ini bukan sekuel terbaru film layar lebar "Free Willy", yang berkisah tentang persahabatan manusia dengan seekor paus pembunuh. Dilaporkan, enam pekan setelah dilepaskan ke laut, Keiko, seekor ikan paus pembunuh, malah muncul lagi di Pantai Skaalvik, Norwegia, awal September ini. Kemunculan bintang film Free Willy itu mengundang keingintahuan masyarakat setempat yang mendatanginya untuk melihat dari dekat.

Keiko tampak senang dengan perhatian yang diperolehnya. Namun juru bicara Ocean Future Society, lembaga yang mengawasi Keiko, Colin Baird mengatakan, tingkah masyarakat setempat yang cenderung memanjakan ikan paus ini justru merugikan. Sebab, itu justru semakin mengurangi kemampuan Keiko untuk beradaptasi dengan kawanannya di laut lepas.

Ikan paus itu ditangkap di Samudera Atlantik, dekat Islandia, 25 tahun lampau. Keiko kemudian dibeli oleh taman hiburan laut di Ontario, Kanada. Di tempat itu, Keiko dilatih untuk tampil di hadapan publik. Pada 1985, dia dijual kembali ke Reino Aventura, taman hiburan laut di Kota Meksiko, seharga U$ 350 ribu.

Tujuh tahun kemudian, studio film raksasa Warner Bros menjadikan Keiko sebagai bintang Free Willy. Film itu menceritakan upaya seorang bocah laki-laki membebaskan seekor ikan paus dari taman hiburan. Pada 1993, Free Willy meraih box office dan sempat menjadi tontonan wajib bagi jutaan pelajar sekolah di seluruh dunia.

Didukung kisah Keiko di sebuah majalah yang menyebutkan ketidaklayakan tempat tinggalnya di Meksiko, masyarakat Islandia mengkampanyekan pengembalian ikan paus itu ke kampung halamannya. Keiko akhirnya dikembalikan ke Islandia pada 1998. Para pelatihnya mengajarkan Keiko cara mencari makanan, menghadapi badai musim dingin, dan berlatih bergerak ke bawah permukaan laut.

Awal Juli silam, pelatih Keiko melepaskannya ke perairan laut lepas, yang didiami oleh kawanan paus pembunuh liar lainnya. Setelah bersama selama empat hari, Keiko kembali ke pantai tempatnya dipelihara selama empat tahun terakhir. Ikan paus yang memiliki berat 9.620 pon itu dikembalikan lagi ke laut lepas, dua pekan kemudian.

Kisah Keiko memang tak sesukses cerita Springer. Pada pertengahan Agustus silam, seekor ikan paus pembunuh bernama Springer, berhasil kembali dengan kawanannya di perairan Pulau Vancouver, Kanada. Paus yang ditemukan terdampar di Pelabuhan Washington, Seattle, Amerika Serikat itu dirawat selama enam bulan, sebelum dilepas ke laut [baca: Springer, Paus Pembunuh, Kembali ke Perairan Bebas].(COK/Uri)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.