Sukses

Ternyata Lulusan Universitas Top di Australia Bergaji Kecil

Gaji lulusan universitas di pedalaman Australia ternyata lebih tinggi daripada yang berada di kota besar.

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang yang beranggapan seorang lulusan universitas top di negeri Kangguru, Australia pasti mendapat gaji besar dalam dunia kerja. Terlebih bagi mereka yang rela jauh-jauh merantau ke sana.

Nyatanya, gaji yang diperoleh mahasiswa lulusan universitas di pedalaman Australia lebih besar dibanding mereka dari universitas unggulan di kota besar seperti Sydney atau Melbourne. Bagaimana faktanya? 

Menurut laporan harian The Australian, lulusan dari universitas regional justru mendapat penghasilan rata-rata lebih tinggi dibanding mereka yang merupakan lulusan universitas di pusat kota. 

Contohnya saja, lulusan Universitas Charles Darwin yang mendapat gaji 10 persen lebih tinggi dari lulusan universitas lain yang berasal dari jurusan sama.

Lulusan dari universitas yang berada di negara bagian Northern Territory tersebut mendapat penghasilan sekitar AU$ 80 ribu, hampir Rp 800 juta, per tahun, setelah mereka lulus tiga tahun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pendapatan Lulusan Mahasiswa Australia

Survei pendapatan para lulusan universitas di Australia dilakukan oleh Departemen Pendidikan Australia.

Dilansir dari ABC Indonesia, Kamis (10/10/2019), Universitas New South Wales berada di tempat kedua, dengan rata-rata pendapatan AU$ 80 ribu, disusul lulusan dari Central Queensland University, University of New England dan Charles Sturt University.

Lulusan universitas yang dianggap terbaik di Australia seperti University of Sydney (AU$77.300, sekitar Rp 738 juta), Australian National University (AU$77.200, sekitar Rp 737 juta), dan Monash University (AU$72.500, sekitar Rp 692 juta) berada di peringkat.

Sementara lulusan University of Melbourne mencatat rata-rata pendapatan hanya AU$ 68.900 atau sekitar Rp 657 juta.

Rata-rata pendapatan lulusan universitas di Australia setelah tiga tahun bekerja adalah AU$ 73.000 atau sekitar Rp 697 juta.

Dari 'Graduate Outcomes Survey — Longitudinal', yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan Australia, Dan Tehan juga menyatakan 90 persen lulusan universitas mendapat pekerjaan penuh dalam tiga tahun, setelah mereka bekerja.

Departemen Pendidikan Australia sekarang akan memberikan dana tambahan sebanyak AU$ 80 juta, sekitar Rp 800 miliar kepada universitas, namun dikaitkan dengan bagaimana kelulusan universitas itu mendapatkan pekerjaan di bidang mereka.

"Kita tidak bisa lengah." kata Menteri Pendidikan Dan Tehan.

"Penting sekali universitas kita terus melanjutkan guna menghasilkan lulusan yang diperlukan oleh dunia ekonomi.""Bila kita berhasil meningkatkan dari 90 persen menjadi 95 persen lulusan mendapat kerja, maka tingkat produktivitas ekonomi akan lebih tinggi lagi." kata Dan Tehan kepada The Australian.