Liputan6.com, Tokyo - Jika Anda tinggal di kota, mungkin tahu tentang aturan berjalan di eskalator yang berlaku pada umumnya. Ini seperti ketika kita berjalan kaki di pinggir jalan raya.
Saat menaiki atau menuruni tangga eskalator, kita disarankan untuk berdiri di jalur kanan. Sedangkan lajur kiri digunakan untuk mereka yang ingin berjalan kaki atau sampai ditujuan dengan cepat, terburu-buru.
Baca Juga
Namun, menurut CBC News yang dikutip pada Selasa (15/10/2019), pabrikan eskalator Otis Elevator Company merekomendasikan agar "pengguna berdiri di tengah eskalator dengan kedua tangan memegang kedua pembatas (kanan-kiri) untuk keamanan maksimum."
Advertisement
Lifehacker menunjukkan bahwa daftar resmi Otis --tentang saran keselamatan-- tidak secara tegas menyebutkan untuk menggunakan kedua pegangan tangan.
Akan tetapi mereka mendorong orang-orang untuk berpegangan pada pembatas yang berbahan karet, berdiri di tengah eskalator, dan menghadap ke depan.
"Jika ada orang di depan Anda berdiri di tengah dengan hanya satu tangan berpegangan pada rel, Anda tidak bisa bergerak naik tanpa meminta mereka minggir," tulis laporan Otis, dikutip dari Mentalfloss.
Berbicara tentang berjalan naik atau turun di eskalator, Otis menyebut ini justru membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Penelitian menunjukkan, jika semua orang berdiri dan menggunakan kedua jalur eskalator, mesin dapat mengangkut sekitar 31 orang per menit dan berada dalam posisi seimbang.
CBC mengutip studi di Jepang dan China, menyebut bahwa orang yang berjalan di eskalator tidak hanya meningkatkan kemungkinan kecelakaan eskalator, tetapi juga berkontribusi pada degenerasi alat berat itu sendiri.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Eskalator di Stasiun Kereta Roma Ambruk, 1 Orang Cedera di Kaki
Pada tahun lalu, sebuah eskalator di stasiun metro di Roma ambruk dan menyebabkan lebih dari 20 orang terluka. Pihak berwenang Italia mengatakan, beberapa di antaranya mengalami luka serius.
"Sebagian besar korban cedera adalah penggemar tim sepak bola Rusia, CSKA Moskow, yang sedang berkunjung ke Italia," demikian menurut laporan media lokal yang dikutip dari BBC, Rabu (24/10/2018).
Rekaman di media sosial menunjukkan orang-orang saling bertubrukan saat eskalator malfungsi.
"Layanan darurat dikerahkan ke lokasi dan stasiun ditutup," lapor kantor berita Italia, Ansa.
Ansa juga memberitakan bahwa lebih dari 20 orang yang terluka sebagian besar di bagian kaki. Salah satu penggemar tim CSKA Moskow bahkan kehilangan kaki sebagian karena terjepit, demikian seperti laporan surat kabar Italia, Repubblica.
"Sekelompok penggemar CSKA akan turun ke stasiun. Pada saat itu eskalator runtuh," kata juru bicara polisi kepada kantor berita Rusia, RIA. Sebagian besar yang terluka adalah penggemar CSKA, tambah juru bicara itu.
Kedutaan Rusia di Italia kemudian mengatakan bahwa korban luka akibat insiden itu mencapai 30 orang, yang keseluruhannya merupakan penggemar sepak bola.
Saksi-saksi yang dikutip oleh polisi mengatakan, para penggemar Rusia tengah bernyanyi dan melompat sebelum eskalator itu ambruk.
Insiden itu terjadi sebelum pertandingan CSKA Moscow dengan Roma di Liga Champions.
Advertisement