5 Kisah Orang Terjerat Hukum Gara-Gara Bersin

Menurut salah satu orang dalam Kremlin (gedung pemerintahan Moskow), Presiden Rusia Vladimir Putin kerap terlibat dalam kasus korupsi.

Sergei Kolesnikov, mantan staf pemerintahan mengatakan bahwa Putin pernah menyuruhnya menggalang dana ke rumah para hartawan untuk program kesehatan pemerintah. Namun, Putin malah mengambil sebagian besar dana tersebut untuk membangun istana bagi dirinya sendiri.

Atas dugaan korupsi itu, Dimitry Karuyev berunjuk rasa terhadap Putin. Ia pun dijatuhi hukuman karena telah bersin ke arah foto Putin (pihak berwenang menyebutnya meludah) saat berunjuk rasa. Ia dijadikan tahanan selama 15 hari.

Pengemudi mobil yang menabrak sebuah pom bensin sekaligus kafe, Brianna Reyes, 21, mengatakan kepada polisi bahwa dia bersin namun kemudian kehilangan kendali atas mobilnya.

Juru bicara dari pihak kepolisian, Darren Duarte berbagi laporan saksi kecelakaan, mengatakan, "Kendaraan melompati trotoar dan melewati semak-semak dan tempat parkir pompa bensin Shell sebelum akhirnya menabrak toko."

Reyes didakwa dan ditahan dengan tuduhan mengoperasikan kendaraan bermotor yang sembrono, perusakan properti, dan melintasi jalur yang ditandai adanya kendaraan dari arah berlawanan. 

Kini, orang rela membayar untuk hal apapun, termasuk bersin. Pada 2018, di kota Hamamatsu, Jepang, seorang pria berusia 30-an menawarkan bayaran sebesar 1.000 Yen atau sekitar Rp 130.000 kepada seorang siswa jika ia mau bersin untuknya. 

Meskipun tindakan tersebut masih belum bisa dinyatakan sebagai pelanggaran hukum, Kepolisian Prefektur Shizuoka melakukan penyelidikan berdasarkan sebuah artikel dalam Undang-Undang Kepolisian tentang "menjaga keamanan dan ketertiban umum."

Rupanya, insiden serupa pernah terjadi sebelumnya. Pada Oktober 2016, seorang pria berusia 20-an mendekati seorang siswa sekolah menengah dan membuat permintaan aneh sambil mengklaim bahwa dia sedang melakukan penelitian tentang bersin.

Pada 2015, seorang pria paruh baya di Inggris berlarian menampar lansia yang berani bersin di depan umum.

Akhirnya, polisi melacak pelaku, Stephen Jackson, 49, dan menuduhnya dengan lima dakwaan serangan dan satu dakwaan menggunakan perilaku mengancam yang menyebabkan pelecehan dan kesusahan.

Kelima korban berusia antara 65 hingga 82 tahun. Beberapa bulan kemudian, di pengadilan, menghadapi tuduhan bahwa ia menyerang 14 orang termasuk bayi, namun Jackson membantah tuduhan itu.

Kita tahu bahwa bersin di wajah orang tidaklah sopan. Seorang wanita Illinois bernama Mellissa Estelle ternyata tidak memperhatikan hal itu.

Pada 2016, Estelle, 24, harus berhadapan dengan pengadilan untuk menyelesaikan beberapa pelanggaran lalu lintas. Tampaknya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak meletakkan kaki di kursi. 

Petugas pengadilan telah mengatakan kepadanya beberapa kali untuk berhenti. Mellissa tidak peduli dengan larangan tersebut. Dia kemudian berdiri, berjalan ke petugas pengadilan dan bersin di wajahnya.

Korban mengatakan wajahnya dipenuhi lendir bersin sebagai akibat yang disengaja Mellissa Estelle.

Dia kemudian ditahan selama 6 jam dan kemudian dibebaskan dengan jaminan $1.000 atau sekitar Rp 14 juta.