Liputan6.com, Kerala - Seorang biarawati Katolik India menuntut seorang uskup yang dituduh melakukan pemerkosaan. Namun ia tidak mendapat keadilan dari Vatikan, bahkan dikeluarkan dari biara.
Dilansir dari BBC, Kamis (17/10/2019), Vatikan menolak permohonan Suster Lucy Kalappura terkait pemecatannya oleh Kongregasi Klarifikasi Franciscan (FCC) di negara bagian Kerala.
Lucy mengatakan, ia tidak akan meninggalkan biara dan sekarang berencana untuk membawa masalah ini ke pengadilan.
Advertisement
Uskup Franco Mulakkal telah dituduh memperkosa seorang biarawati sebanyak 13 kali selama 2014 dan 2016. Dia ditangkap setelah protes para biarawati yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, ia menyangkal semua tuduhan itu.
Baca Juga
Suster Lucy kemudian dikeluarkan dari biara dengan alasan bahwa "gaya hidupnya melanggar hukum FCC yang semestinya".
Dia mengatakan kepada wartawan BBC, Yogita Limaye bahwa dia "sama sekali tidak puas" dengan tanggapan Vatikan yang tidak mengambil tindakan tegas terhadap masalah ini, bahkan Vatikan juga tidak menghubunginya sama sekali.
"Saya tidak akan meninggalkan biara. Gaya hidup yang saya jalani sesuai aturan dan peraturan," tambahnya.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tidak Akan Naik Banding
Meskipun surat yang dia terima dari Vatikan mengatakan dia bisa "membuat langkah baru" jika dia merasa bahwa putusan itu "bertentangan dengan hak-haknya yang sah", dia mengatakan dia tidak punya rencana untuk mengajukan banding.
"Saya diizinkan naik banding kedua tetapi saya tidak melihat apa ada gunanya melakukan hal itu, karena mereka sudah memutuskan. Sekarang saya akan pergi ke pengadilan atas nama semua orang yang ditekan dan menghadapi perilaku ilegal dari pihak berwenang kongregasi," katanya kepada BBC.
Biarawati lain yang memprotes Uskup telah menuntut gereja di Kerala serta Vatikan yang seakan menutup mata terhadap insiden itu.
Mereka mengatakan bahwa mereka telah mengirim surat kepada Duta Besar Vatikan untuk India dan bahkan menulis surat kepada Vatikan tetapi tidak menerima tanggapan dari keduanya.
Adapun sejumlah langkah hukum yang diambil para biarawati yang memprotes, termasuk peringatan disiplin dan pemberitahuan pemindahan.
Saat bersaksi di pengadilan setempat, salah satu dari mereka memberi tahu hakim bahwa gereja berusaha "menyabotase" bukti untuk melindungi Uskup.
Advertisement