Sukses

Presiden Filipina Rodrigo Duterte Jatuh dari Motor

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menderita memar akibat jatuh dari motor.

Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte jatuh dari sepeda motor, kata para ajudan Kamis 17 Oktober 2019. Kabar itu mengemuka di tengah meningkatnya kekhawatiran publik tentang kesehatannya.

Menurut The New York Times, Jumat (18/10/2019), ia menderita memar akibat kecelakaan tersebut.

Kendati demikian Duterte sudah muncul tak lama kemudian pada hari itu, di sebuah forum bisnis di Manila. Ia dilaporkan tak tak terluka, dan mengabaikan kecelakaan itu sebagai insiden kecil.

Juru bicaranya, Salvador Panelo, sebelumnya telah mengatakan bahwa Duterte, 74, jatuh dari sepeda motornya Rabu malam di kompleks staf keamanannya.

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

2 dari 3 halaman

Bukan Kecelakaan Besar

Juru bicara Duterte mengatakan kecelakaan yang dialami presiden Filipina itu tak parah.

"Meskipun benar bahwa presiden tengah naik sepeda motor, insiden itu terjadi ketika dia sudah memarkir di kompleks keamanan," kata Panelo.

"Presiden sedang meraih sepatu ketika terjatuh dari sepeda motornya, yang mengakibatkan cedera ringan, terutama memar ringan dan sedikit tergores pada siku dan lututnya," tambah juru bicara itu.

Erin Tanada, juru bicara oposisi Partai Liberal, mengatakan bahwa Kecelakaan apa pun yang melibatkan presiden adalah penyebab keprihatinan dan kepentingan nasional. Oleh sebab itu harus ada pengungkapan lengkap dan tepat pada catatan kesehatan dan rumah sakitnya.

3 dari 3 halaman

Menderita Autoimun

Awal bulan ini, Duterte mengungkapkan bahwa ia memiliki penyakit neuromuskuler, yang menurutnya menyebabkan masalah termasuk kelopak mata yang terkulai.

Kondisi ini, myasthenia gravis, adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan kelemahan otot rangka. Dia mengatakan penyakit itu menimpa keluarganya.

Perkembangan memunculkan kekhawatiran publik tentang kesehatan Duterte secara keseluruhan. Hal itu memicu memimpin oposisi politik untuk mendorong transparansi lebih banyak tentang kesehatannya.