Sukses

Dampak Demo Hong Kong, Maskapai Cathay Pacific Merugi Selama September 2019

Maskapai penerbangan Hong Kong, Cathay Pacific, menyatakan arus penumpang mengalami kemerosotan bulan lalu karena anjloknya penumpang asal China daratan.

Liputan6.com, Hong Kong - Maskapai penerbangan Hong Kong, Cathay Pacific, menyatakan arus penumpang mengalami kemerosotan bulan lalu karena anjloknya penumpang asal China daratan.

Data yang dirilis pada Jumat 18 Oktober 2019 merupakan sinyal terbaru bahwa penumpang dari China daratan berusaha menjauh dari kota semi otonom China itu sementara protes-protes prodemokrasi di sana berlanjut, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (20/10/2019).

Perusahaan itu mengatakan pemesanan tiket pesawat ke China daratan untuk Cathay Pacific dan maskapai regionalnya, Cathay Dragon, merosot 23,2 persen pada bulan September dibandingkan dengan setahun silam. Hal ini menyebabkan penurunan 7,1 persen dalam keseluruhan lalu lintas penumpang.

Maskapai itu tidak menyebut secara spesifik protes di Hong Kong sebagai penyebab penurunan tersebut.

Tetapi Cathay menyatakan bahwa September, yang biasanya merupakan masa perjalanan yang ramai karena menjelang libur Hari Nasional Tiongkok pada bulan Oktober, menjadi "bulan penuh tantangan lainnya" dengan lemahnya permintaan di pasar Tiongkok daratan untuk perjalanan ke Hong Kong.

Simak video pillihan berikut:

2 dari 2 halaman

Jumlah Penerbangan di Bandara Hong Kong Turun Drastis

Bandara Internasional Hong Kong mencatat penurunan jumlah penerbangan terbesar sejak 2009. Penurunan sebesar 851.000 perjalanan dari Agustus dialami akibat masih terjadinya demontrasi anti-pemerintah yang mencekam kota tersebut.

Dikutip dari South China Morning Post, Senin (16/9/2019), pada Agustus bandara ini menangani 5,99 juta penumpang, pada September mengalami menurunan sebesar 12,4 persen. Penurunan ini merupakan yang terburuk sejak Juni 2009, yang mengalami anjlok sebesar 18,9 persen.

Otoritas Bandara Hong Kong mengatakan, penurunan tajam ini berasal pada penumpang yang sebagian besar datang dari China, Asia Tenggara, dan Taiwan.

Terganggunya perjalanan internasional terjadi pada 12 dan 13 Agustus, ketika pada demonstran menyebabkan penutupan Bandara Hong Kong dan membatalkan hampir 1.000 penerbangan.

"Dalam beberapa bulan terakhir tantangan besar terus menerpa Bandara," ujar Ng Chi-kee, Direktur Eksekutif operasi Bandara dalam sebuah pernyataan persnya.

Baca selengkapnya...