Sukses

Potret Cantik Mantan Selir Kehormatan Raja Thailand, Sineenat Wongvajirapakdi

Sineenat Wongvajirapakdi dicopot dari gelarnya sebagai Selir Kehormatan Raja Thailand pada Senin, 21 Oktober 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Sineenat Wongvajirapakdi baru tiga bulan merasakan hidup sebagai selir kehormatan Raja Thailand Maha Vajiralongkorn. Namun, ia yang dituding "berkelakuan buruk dan tidak setia pada raja" kini kehilangan semuanya setelah sang raja melucuti gelar kehormatannya.

Pengumuman resmi dari pihak Kerajaan Thailand mengatakan, Sineenat Wongvajirapakdi telah "ambisius" dan berusaha "memposisikan dirinya setara dengan ratu," seperti dikutip dari BBC, Selasa (22/10/2019).

"Perilaku permaisuri dianggap tidak sopan," lanjut pernyataan itu.

Pengumuman bahwa Sineenat telah dicopot dari gelarnya diterbitkan di Royal Gazette pada Senin, 21 Oktober 2019. Itu menandai kejatuhan tiba-tiba Sineenat dari posisi "terhormat" sebagai permaisuri kerajaan, yang selama beberapa tahun sering terlihat di sisi Raja Thailand Maha Vajiralongkorn.

Seperti apa potret cantik Sineenat Wongvajirapakdi? Simak di bawah ini:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 7 halaman

Sebelum diangkat sebagai selir kehormatan raja, Sineenat Wongvajirapakdi memiliki nama asli Niramon Ounprom.

3 dari 7 halaman

Sineenat Wongvajirapakdi memiliki gelar mayor jenderal yang juga pilot terlatih, perawat, dan pengawal.

4 dari 7 halaman

Sineenat Wongvajirapakdi diangkat menjadi selir dan permaisuri terhormat kerajaan pada Juli 2019, dua bulan setelah Raja Thailand Vajiralongkorn menikahi Ratu Suthida, istri sah keempatnya.

5 dari 7 halaman

Sineenat Wongvajirapakdi adalah orang pertama di Thailand yang dianugerahi gelar Royal Noble Consort atau selir terhormat kerajaan dalam kurun hampir satu abad.

6 dari 7 halaman

Setelah pernikahan Raja dengan Ratu Suthida, Sineenat adalah tamu tetap di acara-acara Kerajaan Thailand.

7 dari 7 halaman

Kerajaan Thailand mencopot gelar selir kehormatan raja setelah Sineenat dianggap menunjukkan perlawanan dan tekanan dengan segala cara untuk menghentikan penunjukan Ratu menjelang penobatan pada Mei 2019.