Sukses

25-10-1994: Pengakuan Ibu di AS Tega Bunuh 2 Anak Kandung Demi Selingkuhan

Pada 25 Oktober 1994, seorang ibu dari dua anak membuka kebohongan dirinya mengenai pembunuhan terhadap anak-anaknya sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Susan Smith tak lagi bisa menahan kebohongan yang berusaha ia tutup rapat-rapat untuk beberapa waktu. Dan, pada 25 Oktober 1994, perempuan itu akhirnya mengakui telah membunuh dua anaknya sendiri yang berusia tiga dan satu tahun.

Smith sempat berbohong dalam waktu lama. Ia merancang kisah bahwa kedua anaknya merupakan korban pembajakan mobil dan penculikan oleh seorang pria, ketika mereka bertiga berkendara di Carolina Selatan.

Seperti dikutip dari History pada Jumat (25/9/2019), setelah mendapat sorotan dari media nasional yang intens selama 9 hari usai kasus itu mencuat ke publik, Susan akhirnya mengakui bahwa sebenarnya tidak ada yang membajak mobilnya.

Ia yang membawa mobil Mazdanya sendiri dengan dua anaknya ke Danau John D. Long, untuk kemudian membunuh anaknya dengan menenggelamkan mereka.

Susan dan ayah dari anak-anaknya memiliki hubungan yang kurang harmonis, dan ia mengakui bahwa mereka menggunakan anak-anaknya sebagai pion dalam perkawinan mereka yang penuh gejolak.

Rupanya, Susan memiliki hubungan dengan pria lain yang tidak ingin memiliki anak, ia langsung berpikir untuk menyingkirkan anak-anaknya demi bisa bersama pria tersebut.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

2 dari 2 halaman

Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup

Sebelum ia mengakuinya, kebohongan yang dirancang Susan Smith sangatlah baik hingga membuat banyak orang serta otoritas keamanan setempat percaya dengan narasi kasus yang dibuatnya. Dan setelah merasa tertekan dengan kebohongannya sendiri, ia menyerah.

Susan didakwa atas pembunuhan dua orang dan dijatuhi hukuman penjara untuk seumur hidup.

Mantan suaminya, David Smith menulis buku mengenai kematian anak-anaknya dengan judul "Beyond All Reason", ia menyatakan keinginannya untuk melihat Susan dihukum mati.

Sejarah lain mencatat, pertempuran maritim terbesar sepanjang sejarah perang. Yakni yang terjadi di Teluk Leyte, Filipina, pada 25 Oktober 1944, antara pihak Sekutu di bawah komando Amerika Serikat dan Poros yang ketika itu dikendalikan Jepang.

Pada 25 Oktober 1988, tepatnya di stasiun TV NBC, menayangkan program terkait pemujaan setan pada jam tayang utama. Mereka melakukan ini demi meraup rating yang tinggi.

 

Reporter: Windy Febriana