Liputan6.com, Moskow - Maria Butina, seorang mata-mata asal Rusia yang sempat ditangkap dan dijebloskan ke penjara akan segera dibebaskan dalam waktu dekat. Pengacaranya juga mengatakan Maria akan dikawal kembali ke Moskow, Rusia.
Ia dibebaskan setelah menjalani 16 bulan dari 18 bulan vonis hukumannya.
Dikutip dari Daily Mail, pada Jumat (25/10/2019), Maria Butina bekerja sebagai aktivis senjata yang menyusup ke lingkaran politik konservatif di AS dengan nama Kremlin pada sekitaran waktu pemilu 2016.
Advertisement
Wanita 30 tahun itu dihukum karena berkonspirasi untuk bertindak sebagai agen asing yang tidak terdaftar dan dijatuhi hukuman 18 bulan penjara pada bulan April. Dia sudah menjalani sembilan bulan di pusat penahanan Virginia setelah penangkapannya pada bulan Juli 2018.
Pada Jumat (25/10/2019) waktu Inggris dia akan dibebaskan dari Federal Correction Institute Tallahasee, sebuah penjara dengan keamanan rendah di Florida. Ia lalu akan dikawal kembali ke Moskow oleh dua agen Penegakan Hukum dan Imigrasi, kata pengacaranya Robert Driscoll kepada Penguji Washington.
Rincian rencana perjalanannya belum diungkapkan dengan alasan keamanan.
Robert mengatakan dia tidak akan tahu di mana Maria berada sampai Maria sendiri yang mengubunginya saat ia sudah benar-benar dipulangkan. Robert juga mengatakan Maria kemungkinan akan menghubunginya pada Sabtu 26 Oktober 2019 pagi, dari Eropa sebelum naik penerbangan ke Moskow.
"Pikiranku dia akan terbang ke Atlanta, lanjut ke Eropa di suatu tempat, dan kemudian terbang ke Moskow, dan tiba di sana Sabtu tengah hari," ramal Robert.
Robert juga mengatakan kalau ia yang kan memberitahu keluarga Maria jika ia sudah berhasil mendarat di Moskow.
"Ia juga mungkin akan tinggal di Moskow selama semalam, sebelum melakukan perjalanan ke rumahnya di Barnaul," tambah Robert.
Kedutaan Rusia di Washington membagikan sebuah postingan di Facebooknya mengenai waktu yang akan termakan tidak pasti mengenai kepulangan Maria.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Satu-Satunya Warga Rusia yang Ditangkap
Sebelumnya, Maria ditangkap dalam penyelidikan pemerintah A.S. terhadap campur tangan Rusia dalam pemilu 2016. Dia adalah satu-satunya warga negara Rusia yang ditangkap dalam penyelidikan Robert Mueller.
Dalam penyelidikan dua tahun tersebut, Mueller mendakwa 25 orang Rusia termasuk 12 petugas intelijen dan tiga perusahaan Rusia.
Sementara pengacara Maria berpendapat bahwa dia adalah seorang aktivis hak senjata yang berusaha meningkatkan hubungan Rusia dengan AS, dia dituduh bertindak di bawah arahan Alexander Torshin, seorang tokoh besar dalam politik Rusia.
Jaksa federal berpendapat dia memberikan intelijen kepada Kremlin. Dia semula menghadapi lima tahun penjara. Meskipun sudah menjalani hukuman penjara, Robert masih berpendapat bahwa Maria bukan mata-mata.
Advertisement
Pengacaranya Yakin Maria Bukan Mata-Mata
"Jika ia adalah mata-mata Rusia, dia tidak akan berkeliaran agar FBI datang untuk berbicara dengannya. Mereka berbicara dengan pacarnya terlebih dahulu dan memberinya peringatan. Jika dia seorang mata-mata, dia akan mengambil barang-barangnya dan membuangnya. Dia memiliki kesempatan untuk melakukan itu. Dia bisa saja menyingkirkannya tetapi dia tidak melakukannya. Sebelas agen FBI menggeledah apartemennya. Mereka juga mengatakan tidak menemukan papa pun," ujar Robert.
Butina awalnya ditahan di Pusat Penahanan Alexandria di Virginia Utara sebelum dijatuhkan hukuman resminya. Di Virginia dia 'tidak menimbulkan masalah' dan 'diam dan menjaga dirinya sendiri', kata seorang petugas penegak hukum kepada Penguji. Pengacaranya mengatakan di Virginia bahwa ia tampak seperti orang biasa.
"Maria menjalani hidupnya dengan baik di penjara, berat badannya naik secara sehat. Ia senang mendapatkan buah dan sayuran setiap hari," kata Robert.
Â
Reporter: Windy Febriana