Liputan6.com, Washington DC - Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dikonfirmasi tewas dalam serangan militer Amerika Serikat di Suriah pada Minggu 27 Oktober 2019 dini hari waktu lokal --kata Presiden AS Donald Trump.
Selama konferensi pers pada hari Minggu, Trump mengatakan al-Baghdadi telah "di bawah pengawasan selama beberapa pekan."
Advertisement
Menurut Trump, pemimpin ISIS itu tewas setelah melarikan diri ke sebuah terowongan di desa Barisha. Ia terpojok oleh pasukan khusus AS yang memburunya, memicu Baghdadi meledakkan rompi bom bunuh diri dan menewaskan dirinya serta tiga anaknya.
Dalam pengumuman tersebut, Trump mengucapkan terima kasih kepada Turki, Suriah, Irak, Rusia dan Kurdi Suriah atas kerja sama mereka.
Reaksi dunia terhadap berita itu telah terpecah, dengan beberapa pemimpin menyebutnya sebagai titik balik dalam perang melawan "terorisme" sementara beberapa pemerintah mengecilkan signifikansinya."
Berikut reaksi sejumlah negara atas kematian Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (28/10/2019).
1. Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, tewasnya Baghdadi "menandai titik balik dalam perjuangan bersama kita melawan terorisme."
"Turki akan terus mendukung upaya bersama melawan terorisme," kata Erdogan dalam unggahan di akun Twitter resminya.
"Turki telah membayar mahal dalam melawan ISIS, PKK/YPG (Kurdi) dan kelompok teroris lainnya. Kami sangat menyambut perkembangan ini."
"Saya percaya, pergulatan melawan terorisme, selaras dengan semangat aliansi, akan membawa perdamaian bagi kemanusiaan," jelasnya.
Advertisement
2. Rusia
Kementerian pertahanan Rusia bereaksi terhadap berita itu dengan skeptis, dengan mengatakan "mereka tidak memiliki informasi yang dapat dipercaya mengenai operasi AS."
"Kementerian Pertahanan Rusia tidak memiliki informasi yang dapat dipercaya tentang prajurit AS yang melakukan (operasi) di bagian yang dikontrol Turki dari zona de-eskalasi Idlib, sebuah operasi untuk 'mengeliminasi' lagi mantan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi," Mayor Jenderal Igor Konashenkov dikutip oleh kantor berita lokal RIA mengatakan.
3. Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut peristiwa itu sebagai "pencapaian yang mengesankan."
"Ini mencerminkan tekad kita bersama, Amerika Serikat dan semua negara bebas, untuk memerangi organisasi teror dan negara-negara teroris," demikian pernyataan dari kantornya.
"Prestasi ini merupakan tonggak penting, tetapi kampanye masih di depan kita," tambahnya.
Advertisement
4. Iran
Menteri Informasi Iran, Mohammed Javad Azari-Jahromi mengatakan dalam tweet bahwa pembunuhan al-Baghdadi adalah "bukan masalah besar. Anda baru saja membunuh makhluk Anda sendiri".
Ia tidak mengelaborasi lebih lanjut, tetapi Iran sering menuduh AS menciptakan ISIS, tanpa memberikan bukti.
5. Bahrain
Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmed Al Khalifa memuji langkah itu dan mengatakan itu adalah "pukulan fatal" bagi ISIS.
"Pembunuhan penjahat Abu Bakar al-Baghdadi adalah pukulan berat bagi organisasi teroris ISIS. Kami salut kepada saudara-saudara dan sekutu kami atas upaya dan keberhasilan mereka dalam menemukan dia dan menyingkirkannya."
Advertisement
6. Prancis
Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly memberi selamat kepada AS tetapi memperingatkan bahwa perang melawan ISIS masih akan terus berlanjut.
"Baghdadi: Pensiun dini untuk seorang teroris, tetapi tidak untuk organisasinya. Kami akan melanjutkan perang melawan Daesh (ISIS) tanpa istirahat, dengan mitra kami, menyesuaikan diri dengan keadaan regional baru."
"Saya mengucapkan selamat kepada sekutu Amerika kami untuk operasi ini. Pikiran saya hari ini adalah untuk semua korban kegilaan Baghdadi dan para penjahat yang mengikutinya."
7. Inggris
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan ini adalah "momen penting," tetapi juga memperingatkan pertempuran melawan ISIS "belum berakhir."
"Kami senantiasa bekerja dengan koalisi dan membawa akhir bagi rezim pembunuh, dan aktivitas barbar ISIS," lanjut Boris.
Advertisement
Pasukan Kurdi Suriah (SDF)
Sementara itu, Komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin oleh Kurdi mengatakan, pencapaian ini adalah hasil dari "kerja sama intelijen bersama."
"Selama lima bulan terakhir, telah ada kerja sama intelijen di lapangan dan pengawasan yang akurat, berujung pada operasi bersama yang berhasil membunuh Abu Bakir al-Baghdadi," kata Komandan Mazloum Abdi.
"Terimakasih kepada semua orang yang berpartisipasi dalam misi hebat ini #@realDonaldTrump #SDF #USArmy #Rojava #Baghdadi."