Liputan6.com, Jakarta - Pada akhir pekan kemarin, Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dikonfirmasikan tewas oleh pasukan khusus Amerika Serikat di Suriah.
Presiden Donald Trump mengumumkan kabar itu melalui pidato yang disiarkan di Gedung Putih pada Minggu, 27 Oktober 2019.Â
Aksi kelompok ISIS yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi di Irak dan Suriah belakangan ini telah membuat Amerika Serikat dan sekutunya turun tangan. Betapa tidak, sejumlah wilayah Irak dan Suriah dengan cepat dapat dikuasai ISIS.
Advertisement
Namun, sepak terjang ISIS selama ini turut dikomando oleh sejumlah figur. Tim investigasi Al-Arabiya berhasil mengungkap 20 pemimpin ISIS beserta asal usulnya.
Empat di antaranya yang tergolong sebagai pucuk pimpinan adalah: Abu Bakr al-Baghdadi, Abu Muslim al-Turkmani, Abu Abdulrrahman al-Bilawi dan Abu Mohammad al-Adnani. Mengutip dari Al-Arabiya, Senin (28/10/2019), berikut ulasan keempat tokoh tersebut.
Simak video pilihan berikut:
1. Abu Bakr al-Baghdadi
Ibrahim Awwad al-Badri atau yang dikenal Abu Bakr al-Baghdadi merupakan pemimpin teratas ISIS. Menurut sumber Al-Arabiya, dia diketahui merupakan dosen jurusan studi agama di Irak.
Ahli filsafat asal Bahrain, Turki, Abu Humam Bakr bin Abd al-Aziz al-Athari mengatakan, al-Baghdadi berasal dari suku al-Bu Badri, yang sebagian besar berada di Samarra dan Diyala, Baghdad utara dan timur.
"Secara historis penduduk Samarra dan Diyala dikenal sebagai keturunan Nabi Muhammad," ujar al-Athari, seperti dimuat BBC. Namun belum bisa dipastikan apakah data histori itu benar atau tidak.
Al-Baghdadi yang kini berusia 43 tahun pernah ditangkap dan ditahan oleh tentara Amerika Serikat pada 2004, kemudian bergabung ke Al-Qaeda setelah dibebaskan.
Menurut laporan jurnal bidang militer dan luar negeri Veterans Today, al-Baghdadi adalah orang Yahudi dan merupakan agen Mossad, dinas rahasia luar negeri Israel. Namun informasi ini juga belum bisa diklarifikasi kebenarannya.
Baca selengkapnya...
Advertisement
2. Abu Muslim al-Turkamani
Fadel al-Hiyali atau yang menyebut dirinya sebagai Abu Muslim al-Turkmani merupakan Wakil pemimpin teratas ISIS. Dia menjadi orang kedua di pucuk pimpinan ISIS setelah al-Baghdadi.
Menurut hasil investigasi Al-Arabiya, Abu Muslim al-Turkmani merupakan mantan petinggi militer Irak.
Al-Turkmani terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS saat bepergian dengan mobil di dekat Mosul, Irak pada 18 Agustus 2015. Kematiannya dikonfirmasi oleh juru bicara resmi ISIS dan pemimpin senior Abu Mohammad al-Adnani dalam rekaman audio yang diposting di situs-situs jihad pada Oktober 2015. Ia digantikan sebagai pemimpin ISIL di Irak oleh Abu Fatima al-Jaheishi.
3. Abu Abdulrrahman al-Bilawi
Adnan Ismail Nejm atau Abu Abdulrrahman al-Bilawi merupakan Panglima Militer ISIS. Dia juga diketahui merupakan mantan petinggi militer Irak.
Al-Bilawi terbunuh pada 4 Juni 2014 dalam serangan pasukan keamanan Irak di Mosul. Setelah kematiannya, laptop milik al-Bilawi mengungkapkan kecerdasan berkualitas tinggi pada operasi dan struktur kepemimpinan ISIS.
Al-Bilawi telah memimpin perencanaan operasi militer terhadap Mosul, setelah kematiannya, ISIS meluncurkan serangan itu, yang mengakibatkan penyitaan total kota itu pada 9 Juni 2014. Serangan itu dinamai "Invasi Asadullah al-Bilawi Abu Abdul Rahman "untuk menghormatinya.
Kematiannya diakui oleh juru bicara resmi ISIS, Abu Mohammad al-Adnani, dalam sebuah pernyataan Juni 2014 yang memuji kontribusinya kepada kelompok tersebut. Dia dilaporkan digantikan oleh Abu Muhannad al-Suwaydawi sebagai pemimpin Dewan Militer ISIS.
Advertisement
4. Abu Mohammad al-Adnani
Taha Sobhy Falaha atau yang dikenal dengan nama Abu Mohammad al-Adnani berperang sebagai Kepala Relasi Media ISIS atau juru bicara ISIS.
al-Adnani diketahui berasal dari Suriah. Dia lahir di Kota Binnish, Idlib, Suriah pada 1977. Amerika Serikat menetapkan pendiri Front pemberontak Al-Nusra sebagai teroris kelas kakap internasional.
Pada 30 Agustus 2016, ISIS mengumumkan al-Adnani telah terbunuh di Provinsi Aleppo. Sejumlah pasukan tempur mengaku bertanggung jawab atas kematian al-Adnani.
Pada 12 September 2016, Kementerian Pertahanan AS secara resmi mengonfirmasi bahwa serangan udara AS telah membunuh al-Adnani.