Liputan6.com, Texas - Seorang wanita muda di Dallas, Texas, Amerika Serikat menjalani operasi otak dengan cara yang tidak biasa: dalam keadaan sadar dan disiarkan secara langsung kepada publik via Facebook Live.
Hampir 100.000 orang telah menyaksikan dokter mengambil satu massa dari otak Jenna Schardt selama video 40 menit dari operasi yang disiarkan langsung pada 29 Oktober 2019 pagi waktu lokal.
Baca Juga
Dalam video tersebut, pasien yang berusia 25 tahun itu terlihat berbicara dengan dokter di satu sisi tirai operasi berwarna biru, sementara dokter lain yang mengenakan masker bedah melakukan operasi di otaknya.
Advertisement
Melansir dari AFP, Kamis (31/10/2019), Schardt mengalami stroke karena massa pembuluh darah di lobus temporal kirinya yang mempengaruhi kemampuannya untuk berbicara, menurut kepala neurologi Methodist Dallas Medical Center, Nimesh Patel kepada AFP.
Berbicara Saat di Operasi
Dia tetap terjaga ketika tengkoraknya dibuka, sehingga dokter bisa memastikan mereka tidak merusak bagian otaknya yang mengontrol bicara ketika mereka bekerja. Mereka memintanya untuk mengucapkan kata-kata seperti burung, anjing, kata kepala neurologi Methodist Dallas Medical Center, Nimesh Patel kepada AFP.
"Agar kita dapat mengidentifikasi cara mendekati dan menghilangkan massa (di otak pasien), kita harus menentukan area yang aman," ujar Patel.
Mereka bahkan bertanya kepada Schardt tentang anjingnya untuk menguji ingatannya selama operasi empat setengah jam.
"Operasi otak dilakukan dengan sadar, meskipun dalam repertoar kami, tidak rutin," ucapnya. "Itu semua tergantung apakah pasien ingin bangun atau tidur."
Advertisement
Melatih Fungsi Otak
Kepala neurologi Methodist Dallas Medical Center, Nimesh Patel kepada AFP. ingin menggunakan pengalaman itu untuk mendidik pemirsa melalui tayangan langsung yang disiarkan di akun rumah sakit.
Saat ini, Schardht sedang mempelajari terapi okupasi dari Illinois yang dideritanya dan diperkirakan akan keluar dari rumah sakit pada Kamis pagi.
Dokter telah melakukan operasi otak selama beberapa dekade terakhir sebagai cara untuk memastikan pasien mempertahankan aktivitas otak yang penting --seperti mengendalikan fungsi bicara atau motorik selama operasi.
Sebelumnya pada 2016, seorang pasien mengenakan kacamata realitas virtual 3D selama operasi otak untuk pertama kalinya. Ini digunakan untuk memastikan fungsi visual tetap utuh, sementara dokter mengangkat tumor kankernya.
Reporter: Aqilah Ananda Purwanti