Sukses

KJRI Los Angeles: Tidak Ada Korban WNI dari Karhutla di California

KJRI Los Angeles nyatakan WNI tidak ada yang jadi korban kebakaran hutan dan lahan di California hingga Rabu (30/10/2019).

Liputan6.com, California - Kebakaran hutan yang terjadi di California Selatan, Amerika Serikat setidaknya sudah menghanguskan lebih dari 300 hektar lahan hingga Rabu 30 Oktober 2019. 

Tak hanya itu, bahkan lebih dari 7.000 keluarga harus dievakuasi dari kediaman mereka karena ancaman api yang semakin meluas.

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles, Ardian Nugroho memaparkan situasi terkait kebakaran yang melanda serta keadaan Warga Negara Indonesia (WNI) di sana.

"Dari hasil komunikasi kami dengan perwakilan tokoh masyarakat/diaspora Indonesia serta Otoritas setempat, alhamdulillah puji syukur tidak terdapat WNI yang menjadi korban dari kebakaran hutan/lahan tersebut (atau yang lebih dikenal dengan Getty Fire)," ujar jubir KJRI Los Angeles pada Rabu 30 Oktober 2019.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

2 dari 3 halaman

Getty Fire

Dilaporkan kebakaran hutan atau yang disebut dengan Getty Fire bermula pada Selasa dini hari waktu setempat.

Titik api pertama berasal dari dekat Museum Seni Getty yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Los Angeles. Oleh karena itu, api yang membakar lahan pun dinamakan "Getty Fire."

Jubir KJRI Los Angeles, Ardian Nugroho turut memberi komentar perihal asal-usul api yang membakar lahan di daerah California Selatan tersebut.

"Berdasarkan investigasi yang dilakukan Otoritas setempat, penyebab kebakaran hutan ini akibat dari batang pohon yang jatuh dan menimpa tiang listrik yang kemudian menciptakan percikan api,” kata Ardian.

"Percikan api tersebut semakin membesar karena tiupan angin yang cukup kencang," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Bencana Negara Bagian

Sebelumnya, Gubernur California, Gavin Newsom telah menetapkan kebakaran hutan tersebut sebagai bencana Negara Bagian California pada Minggu 27 Oktober 2019 lalu. 

Hal itu mengingat dampak yang semakin meluas dari kebakaran di Negara Bagian California, baik California Utara maupun California Selatan.

Sementara itu, kebakaran juga terjadi di daerah Simmy Valley, kawasan barat kota Los Angeles. Hingga saat ini penyebab kebakaran masih diselidiki otoritas setempat. 

Kemudian, kebakaran pun terjadi di sisi lain yaitu di Irvine County pada kawasan timur kota Los Angeles. Kebakaran lahan dipicu oleh turunnya suhu yang drastis di tengah keringnya kawasan tersebut.

Dikutip dari siaran pers, Jubir KJRI turut menuturkan keterangan perihal situasi lapangan yang memicu terjadinya kebakaran di berbagai wilayah California.

"Sejak hari Selasa malam, tiupan angin cukup kencang. Menurut prakiraan cuaca, puncak kecepatan angin akan terjadi malam ini sampai dengan 70 mph. Hal ini dikhawatirkan berpotensi memperburuk kondisi kebakaran," kata Ardian. 

Meski demikian, informasi resmi dari Kantor Walikota Los Angeles menyatakan sejak pukul 5 sore waktu setempat, kawasan evakuasi semakin berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah titik api banyak yang berhasil ditangani. 

Jubir KJRI Los Angeles, Ardian Nugroho juga turut memberi imbauan pada siapa saja yang membutuhkan pertolongan, terlebih WNI.

"Sementara itu, KJRI Los Angeles juga membuka Hotline 24 jam bagi WNI yang membutuhkan bantuan, yakni di +1 213 590 8095," tutup Ardian.

 

Reporter: Hugo Dimas