Sukses

ISIS Umumkan Pemimpin Baru, Pastikan Kematian Abu Bakr al-Baghdadi

ISIS telah mengonfirmasi kematian mantan pemimpinnya, Abu Bakr al-Baghdadi, sekaligus mengumumkan penggantinya dalam sebuah pesan audio pada Kamis 31 Oktober 2019.

Liputan6.com, Damaskus - ISIS telah mengonfirmasi kematian mantan pemimpinnya, Abu Bakr al-Baghdadi, untuk kemudian mengumumkan penggantinya dalam sebuah pesan audio pada Kamis 31 Oktober 2019.

Baghdadi tewas dalam serangan komando Amerika Serikat di kompleks persembunyiannya di Idlib, Suriah bagian utara pada akhir pekan lalu.

Dalam rekaman yang diterbitkan oleh corong media ISIS al-Furqan, kelompok teroris mengumumkan Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi (beberapa menuliskannya dengan al-Qurayshi) sebagai pemimpin barunya, demikian seperti dikutip dari CNN, Jumat (1/11/2019).

Pesan itu diumumkan oleh juru bicara baru ISIS, Abu Hamza al-Qarshi.

Dia menggantikan mantan juru bicara Abu Hasan al-Muhajir, yang dibunuh oleh pasukan AS di dekat Jarablus di Suriah utara, kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS, Senin 28 Oktober 2019.

"Amerika, jangan senang dengan pembunuhan Sheikh al-Baghdadi," kata juru bicara baru itu dalam rekaman.

"Apakah kamu tidak menyadari bahwa Negara (ISIS) saat ini tidak hanya di ambang pintu Eropa dan di pusat Afrika, itu tetap dan berkembang dari timur ke barat," lanjut juru bicara ISIS itu.

Hanya sedikit yang diketahui tentang al-Qurashi, dengan BBC melaporkan bahwa nama itu kemungkinan bukan nama asli, melainkan sebuah nom de guerre atau "nama perang". Belum diketahui nama asli pria tersebut.

BBC menambahkan bahwa pemilihan nama al-Qurashi, yang memiliki rekam silsilah sebagai salah satu suku yang dekat dengan Nabi Muhammad, membantunya dalam "mengklaim legitimasi atas kekhalifahan."

The Guardian melaporkan bahwa al-Qurashi adalah "veterang perang dari kelompok-kelompok militan Timur Tengah yang berperang melawan negara Barat.

Sementara situs media Belanda Trouw menulis bahwa al-Qurashi "berpendidikan agama dan memiliki pengalaman memimpin pertempuran."

Al Jazeera melaporkan bahwa metode kepemimpinan al-Qurashi "diperkirakan akan berbeda dari apa yang dilakukan oleh al-Baghdadi," karena pria itu mewarisi ISIS "yang terpecah-belah dan kini berubah menjadi (organisasi) sel-sel tidur yang tersebar."

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Operasi AS

Komandan Komando Pusat AS (USCENTCOM) yang mengawasi area operasi Timur Tengah, Jenderal Frank McKenzie, mengatakan pada Rabu bahwa Baghdadi "merangkak ke dalam lubang dengan dua anak kecil dan meledakkan dirinya sendiri sementara orang-orangnya tetap di tanah" selama operasi Sabtu malam pekan lalu.

Pentagon merilis video dan gambar yang baru dibuka untuk umum pada Rabu. Cuplikan menunjukkan pasukan AS menembakkan senjata kecil dari berbagai lokasi saat helikopter mereka mendekati kompleks Baghdadi.

Video dari drone yang terbang di atas juga menunjukkan serangan udara yang dilakukan oleh jet tempur F-15 AS dan MQ-9 Reaper Drone untuk meledakkan situs setelah dibersihkan.

McKenzie mengatakan DNA yang digunakan untuk mengonfirmasi identitas Baghdadi berasal dari sampel yang dikumpulkan selama penahanan sebelumnya di Camp Bucca di Irak.

Kematian Baghdadi menandai berakhirnya perburuan selama bertahun-tahun untuk menemukan salah satu teroris paling dicari di dunia. Dia telah bersembunyi selama lima tahun terakhir.

Pada April 2019, sebuah video yang diterbitkan oleh sayap media ISIS al-Furqan menunjukkan seorang pria yang mengaku sebagai Baghdadi. Ini adalah pertama kalinya dia terlihat sejak Juli 2014, ketika dia berbicara di Masjid Agung di Mosul.