Sukses

Kasus 39 Jasad dalam Truk Inggris, Polisi: Semua Korban WN Vietnam

Setelah sebelumnya diduga WN China, kini polisi sudah meyakini 39 korban merupakan WN Vietnam.

Liputan6.com, Essex - Melalui sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kepolisian Essex, ke-39 jasad yang ditemukan dalam truk di Essex, Inggris merupakan warga negara (WN) Vietnam.

"Saat ini, kami yakin bahwa para korban merupakan warga negara Vietnam dan kini kami sedang berkomunikasi dengan Pemerintah Vietnam," ujar Tim Smith, Asisten Kepala Polisi, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (2/11/2019).

Ia juga menambahkan bahwa polisi juga sedang melakukan komunikasi secara langsung dengan sejumlah keluarga korban yang berada di Vietnam maupun Inggris. 

Perkembangan kasus ini sudah mendekati sepekan setlah kejadian ditemukannya 39 jasad di dalam truk di wilayah Essex, Inggris.

Awalnya, polisi sempat menduga bahwa korban merupakan WN China namun Jumat (1/11) mereka mengumumkan hasil temuan terbaru mereka setelah mendapat laporan dari beberapa keluarga di Vietnam yang kehilangan anggota keluarganya.

Smith mengatakan bahwa ada bukti konfirmasi yang dibutuhkan untuk membawa kasus ini ke jalur hukum yang kini sedang dikumpulkan oleh pihak yurisdikasi dari seluruh dunia.

"Alhasil, hingga kini kami belum bisa memberitahukan identitas dari para korban," tambahnya.

Kedutaan Besar Vietnam yang berada di London mengatakan ucapan bela sungkawa sedalam-dalamnya terutama kepada para anggota keluarga yang ditinggalkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Dugaan Jaringan Global Perdagangan Manusia

Menurut dugaan jaksa, seorang pengemudi yang dituduh melakukan pembunuhan terhadap 39 orang yang ditemukan tewas dalam sebuah truk di Essex, Inggris adalah bagian dari "lingkaran global" kasus penyelundupan manusia.

Maurice Robinson yang sebelumnya diidentifikasi sebagai Mo Robinson, dari Craigavon, kini telah ditahan di Pengadilan Magistrasi Chelmsford.

Seluruh 39 jasad itu ditemukan di truk di kawasan industri di Grays, Essex, pada hari Rabu.

Dalam pernyataan belasungkawa, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan dunia telah "terkejut dengan tragedi ini".

Mengutip dari BBC, Selasa (29/10/2019), Robinson muncul melalui tautan video dan didakwa melakukan pembunuhan atas 39 orang, persekongkolan untuk perdagangan manusia, pelanggaran aturan imigrasi dan pencucian uang yang melanggar hukum.

Jaksa penuntut Ogheneruona Iguyovwe menggambarkan tuduhan konspirasi itu sebagai "jaringan global" yang melibatkan "perpindahan sejumlah besar imigran gelap ke Inggris".

Robinson tidak diperkenankan mengajukan pembelaan dan selanjutnya akan disidang di Old Bailey pada 25 November.