Sukses

Pameran Pendidikan Uni Eropa ke-11 Sukses Digelar di Jakarta

EHEF atau Pameran Pendidikan Tinggi Eropa kembali digelar untuk ke-11 kalinya di Jakarta pada 2-3 November 2019.

Liputan6.com, Jakarta - European Higher Education Fair (EHEF) yang bekerja sama dengan Uni Eropa kembali digelar di Jakarta pada 2-3 November 2019. Ini merupakan penyelenggaraan ke-11 kalinya di Jakarta. 

Acara tersebut resmi dibuka oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket. 

Serta, Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (SDID), Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia (RI), Ali Ghufron.

Untuk di Jakarta, pameran pendidikan diikuti oleh 116 institusi pendidikan tinggi. Ratusan institusi pendidikan terebut berasal dari 14 negara anggota Uni Eropa.

2 dari 3 halaman

Sambutan Positif Uni Eropa dan Indonesia

Sambutan positif juga turut disampaikan oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Y.M Vincent Piket. 

"EHEF 2019 membantu para pelajar dan akademisi Indonesia yang berminat untuk studi di Eropa, untuk mendapatkan universitas dan program terbaik yang sesuai dengan minat mereka. EHEF memberikan kesempatan bagi para pelajar untuk bertemu dan berkonsultasi dengan berbagai institusi pendidikan tinggi Eropa seputar program, beasiswa, kesempatan, dan proses pendaftaran," kata Dubes Uni Eropa.

"Terwujudnya kegiatan ini, merupakan salah satu bukti dari minat dan kepentingan kedua belah pihak dalam membangun jejaring antar individu yang lebih luas dan lebih kuat, antara Uni Eropa dan Indonesia,” pungkas Dubes tersebut.

Kemudian, ia juga menambahkan perihal pembangunan sumber daya manusia bagi kedua belah pihak, baik Indonesia maupun Uni Eropa.

"Indonesia dan Uni Eropa bersama-sama mendukung pendidikan sebagai salah satu dasar penting untuk membangun sumber daya manusia berkelas dunia, membentuk masyarakat yang tangguh, serta mewujudkan dunia yang damai dan aman," kata Vincent Piket.

"Berdasar itulah mengapa kita berada di sini hari ini, untuk menawarkan para pelajar berbagai pilihan pendidikan dan kesempatan untuk membuat perubahan di masa depan," tambahnya.

Sementara itu, antusiasme positif juga ditunjukkan dari Dirjen SDID Kemenristekdikti RI, Prof. Dr. Ali Ghufron atas terselenggaranya pameran ini yang diharapkan dapat mendorong sumber daya manusia Indonesia. 

"Pemerintah Indonesia sangat bersyukur atas penyelenggaraan EHEF yang digelar ke-11 kalianya, sehingga dapat meningkatkan kapabilitas dan pembangunan sumber daya manusia kita," kata Dirjen SDID Kemenristekdikti RI.

"Hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Eropa sedemikian erat dan saat ini kita memfokuskan pada upaya-upaya untuk menyiapkan generasi unggul mengingat Price Waterhouse Cooper telah menempatkan Indonesia di urutan ke-4 sebagai negara dengan ekonomi terbesar  di tahun 2045," tambahnya.

Ia pun juga menaruh harapan atas kontribusi pelajar/tenaga pendidik Indonesia pada pameran pendidikan Uni Eropa tersebut.

"Kami berharap melalui pameran pendidikan ini, para pelajar, akademisi, professor Indonesia bisa berkolaborasi melalui berbagai program kerjasama antara Indonesia dengan Uni Eropa," pungkas Prof. Dr. Ali Ghufron.

3 dari 3 halaman

EHEF 2019

Terlepas dari itu, European Higher Education Fair (EHEF) kembali digelar di tiga kota berbeda. 

Untuk di Surabaya digelar pada 30 Oktober lalu, Jakarta pada 2-3 November, sedangkan untuk di Bandung pada 5 November 2019 mendatang. 

Penyelenggaraan di tiga kota besar semakin mengukuhkan EHEF sebagai pameran pendidikan Eropa terbesar di seluruh dunia. 

Hal itu karena pameran pendidikan ini setiap tahunnya menarik partisipasi lebih dari 100 institusi pendidikan tinggi, Serta, menyedot lebih dari 18.000 pengunjung.  

Eropa menjadi salah satu destinasi populer dan diminati, baik bagi pelajar atau akademisi Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi serta penelitian yang dilakukan. Ketertarikan pelajar Indonesia terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir.  

Jumlah pelajar Indonesia yang berangkat ke Eropa sudah meningkat hingga 6.300 orang. Secara total, lebih dari 11.000 pelajar dan akademisi Indonesia telah menempuh pendidikan di Eropa.

 

Reporter: Hugo Dimas