Liputan6.com, California - Kebakaran hutan terjadi di California Selatan, Amerika Serikat sejak Rabu 30 Oktober. Lebih dari 300 hektar lahan hangus dilalap si jago merah.
Petugas pemadam kebakaran membuat kemajuan dengan memadamkan dan terus melawan kobaran api yang sangat besar di bagian selatan negara, pada Sabtu 2 November. Mereka juga sedang dalam proses pemadaman api yang jauh lebih besar di bagian utara.
Baca Juga
Dikutip dari AFP pada Senin (4/11/2019), api itu berawal dengan kondisi yang sangat kering di Ventura, sekitar 105 kilometer dari laut Los Angeles, dan membuat ribuan orang melarikan diri dan menghancurkan lebih dari 2.500 bangunan.
Advertisement
Pihak otoritas California mengatakan, pada Sabtu 2 November api tersebut telah menyebar ke 9.412 hektar.
Mereka juga mengatakan, kemajuan tetap terjadi walaupun helikopter pemadam kebakaran dengan terpaksa mendarat. Hal ini karena di wilayah tersebut terlihat dua drone yang beroperasi, dan ditakutkan akan menimbulkan risiko tabrakan.
Di Kabupaten Sonoma di utara San Francisco, api yang terbesar di negara bagian musim ini - terus membakar lebih dari 77.758 hektar pada Sabtu malam dan 74 persen bagian dari wilayah tersebut, kata pejabat negara.
Kebakaran itu mendorong Gubernur Gavin Newsom untuk mengumumkan keadaan darurat di seluruh negara bagian itu, yang sebagian di antaranya belum pernah turun hujan selama berbulan-bulan.
Simak Video Pilihan Berikut:
Ancaman Angin Santa Ana
Peringatan bendera merah ekstrem yang dikeluarkan untuk wilayah Los Angeles pekan ini dicabut beberapa hari yang lalu, tetapi Dinas Cuaca Nasional memperingatkan yang disebut angin Santa Ana masih bisa mendatangkan malapetaka.
Perusahaan utilitas terbesar negara itu, Pacific Gas & Electric, telah mematikan listrik untuk jutaan pelanggan di California utara dan tengah, mengurangi risiko kebakaran tetapi memicu kemarahan publik.
Kamp Api tahun lalu menghancurkan kota Paradise di California utara dan menewaskan 86 orang. Api serupa di daerah itu tahun sebelumnya menewaskan 44 orang.
Hebatnya, dua minggu terakhir tidak membawa korban jiwa bahkan ketika angin badai telah mengipasi api yang ganas, San Francisco Chronicle melaporkan.
Pihak berwenang mengkreditkan peringatan berulang-ulang di radio dan TV, pematian daya pencegahan PG&E, pemosisian awal petugas pemadam kebakaran di hutan berisiko tinggi, dan kemampuan prediksi cuaca yang lebih canggih daripada tahun-tahun sebelumnya.
Â
Reporter: Windy Febriana
Advertisement