Liputan6.com, Hawthorne - Proyek SpaceX dimulai pada 2002, ketika pendirinya, Elon Musk, membulatkan tekad untuk merealisasikan ambisi terbesarnya dalam hidup: mengirimkan sebuah misi ke Mars.
Lebih dari 15 tahun kemudian, perusahaan antariksa swasta pertama ini menjadi perusahaan yang patut diperhitungkan di 'panggung' ruang angkasa.
Advertisement
The Hawthorne, perusahaan pengguna roket bekas berbasis di California, mengirimkan kargo ke International Space Station (Stasiun Angkasa Luar Internasional atau ISS) dengan pesawat ruang angkasa tak berawak, Dragon, dan berencana menerbangkan astronaut NASA ke Planet Merah di masa depan.
Pada 2018, SpaceX meluncurkan roket raksasa, Falcon Heavy, dan berniat untuk merilis kendaraan yang lebih besar lagi untuk mencapai Mars: Big Falcon Rocket (BFR).
Berikut 5 potret roket dan pesawat ruang angkasa buatan SpaceX dari masa ke masa, dikutip dari Space.com, Selasa (5/11/2019).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Falcon 1
Falcon 1 adalah roket pertama yang diproduksi oleh SpaceX. Kendaraan antariksa ini memiliki kapasitas yang diusulkan untuk membawa beban 670 kilogram ke orbit Bumi yang rendah, dan terbang antara 2006 dan 2009.
Setelah tiga kegagalan peluncuran, Falcon 1 mengirim muatan tiruan ke angkasa luar pada 29 September 2008.Â
Kemudian pada peluncuran terakhir, 14 Juli 2009, Falcon 1 mengirim RazakSAT ke orbit --satelit pengamatan Bumi milik Malaysia.
Sementara itu, roket Falcon 1 diluncurkan dari Pulau Omelek, bagian dari Atol Kwajalein di Samudra Pasifik. Elon Musk memberi nama roket ini dengan "Falcon" lantaran terinspirasi kapal Millennium Falcon di film layar lebar "Star Wars."
Advertisement
2. Falcon 9
SpaceX dengan cepat menerima minat dari beberapa perusahaan yang mencari roket berat. SpaceX lalu mempertimbangkan untuk mengembangkan roket perantara yang disebut Falcon 5, tetapi tidak jadi.
Mereka justru 'melompat' lebih jauh dengan memproduksi Falcon 9. Roket ini dapat mengirim muatan ke orbit Bumi rendah dengan berat hingga 13.150 kg.
Falcon 9 adalah roket dua tahap. SpaceX pertama kali mengiklankan rencana untuk Falcon 9 pada 2005 dan mengirim debut Falcon 9 pada 7 Juni 2010 dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida.
Pelanggan pertama roket tersebut termasuk Bigelow Aerospace; Avanti Communications; dan MacDonald, Dettwiler and Associates.
3. Dragon
SpaceX menyiapkan 18 bulan pertama pengembangan kapal kargo Dragon. Kemudian, pada Maret 2006, SpaceX secara resmi mengumumkan peluncuran Dragon ketika perusahaan ini mengajukan proposal untuk program demonstrasi Layanan Transportasi Orbital Komersial (COTS) NASA.
Tujuan utamanya adalah mengembangkan pesawat ruang angkasa pribadi untuk mengangkut kargo ke Stasiun Angkasa Luar Internasional.
Setelah Spacex mencapai beberapa tonggak, NASA memilih Dragon pada Desember 2008 sebagai salah satu perusahaan antariksa swasta yang menyediakan layanan pasokan komersial untuk ISS.
Nilai kontrak SpaceX pada waktu itu adalah --minimal-- US$ 1,6 miliar dengan opsi untuk perpanjangan kontrak hingga US$ 3,1 miliar.
Di satu sisi, kini SpaceX telah menerima kontrak baru untuk layanan peluncuran kargo. Elon Musk mengonfirmasi bahwa ia menyebut Dragon dengan nama "Puff the Magic Dragon."
Advertisement
4. Grasshopper
Grasshopper adalah prototipe roket yang diterbangkan di SpaceX's McGregor, Texas. Sementara tiruan ini tidak mendapatkan perhatian media sebanyak program SpaceX lainnya, namun Grasshopper dianggap sebagai kunci untuk melanjutkan pengembangan tahap pertama yang dapat digunakan kembali oleh Falcon 9.
Roket Grasshopper melakukan delapan uji terbang antara 2012 dan 2013, dengan penerbangan terakhir melayang hingga 744 meter.
Program Grasshopper kemudian dihentikan, agar SpaceX dapat memfokuskan lebih banyak sumber daya pada pengembangan Falcon 9.
5. Falcon 9 yang Dapat Digunakan Kembali
SpaceX mengumumkan Falcon 9 Reusable Development Vehicle atau kendaraan yang dapat digunakan kembali pada 2012, yang didasarkan pada tahap pertama Falcon 9.
Perusahaan tersebut membuat lima penerbangan dari sistem ini di situs SpaceX McGregor antara April dan Agustus 2014, dengan ketinggian maksimum pada beberapa penerbangan yang melebihi 1.000 meter. Roket terakhir, yang diluncurkan pada 22 Agustus 2014, meledak karena sensor yang diblokir.
Advertisement