Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan menyampaikan rasa hormatnya terhadap proses demokrasi yang telah berlangsung di Indonesia baru-baru ini. Ucapannya tersebut merujuk pada proses pemilihan anggota Kabinet Indonesia Maju hingga dilantik Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Ia juga menyampaikan, pihaknya siap bekerja sama dengan semua pihak yang berada di dalam kabinet baru Jokowi, termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Selain itu, Donovan menegaskan atas rasa hormatnya terhadap hak asasi manusia yang menjadi landasan atas kebijakan kementerial luar negeri AS.
Advertisement
Baca Juga
Spesifik mengenai Prabowo yang dikabarkan diundang pihak AS, Donovan mengaku tidak bisa bicara banyak tentang itu lantaran adanya privasi yang terlibat ketika berbicara mengenai aplikasi visa Amerika Serikat.
"Kami tidak pernah mendiskusikan aplikasi visa secara individu karena itu merupakan wilayah privasi dari setiap orang yang mengajukan visa ke Amerika Serikat," ucap Dubes AS untuk RI dalam acara peresmian pameran foto di Perpusnas RI pada Selasa (5/11/2019).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memastikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga ketua umum Partai Gerindra sudah tak ditolak masuk ke wilayah ke Amerika Serikat.
Prabowo Subianto telah menerima undangan sejumlah negara tetangga termasuk Amerika Serikat untuk berkunjung. Meski demikian belum ada penjelasan resmi dari pihak Kedutaan Amerika Serikat terkait.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Rabu (30/10/2019), Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan sejak Prabowo menjadi menteri pertahanan, negara-negara tetangga hendak bertemu untuk bersilaturahmi, termasuk Amerika Serikat.
Sufmi mengatakan Amerika Serikat juga memberikan undangan kepada Prabowo untuk berkunjung ke Negeri Paman Sam. Namun, Sufmi belum bisa memastikan waktunya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prabowo Sempat Dilarang Masuk AS
Prabowo sempat ditolak masuk ke AS pada 2000. Ketika itu, Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo saat dirinya ingin menghadiri wisuda sang putra di salah satu universitas di Boston.
Dihimpun dari berbagai sumber, tak jelas alasan AS menolak visa Prabowo saat itu. Berdasarkan laporan New York Times pada Maret 2014, Washington sempat menjauhkan diri dari para pendukung mantan Presiden Soeharto, termasuk Prabowo, usai kejatuhan rezim Orde Baru.
Advertisement