Sukses

Presiden Erdogan Umumkan Turki Tangkap Istri al-Baghdadi di Aleppo

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa pihaknya berhasil tangkap istri dari Baghdadi.

Liputan6.com, Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan telah berhasil menangkap istri dari mantan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

Dilansir dari CNN, Kamis (7/11/2019), Erdogan tidak mengungkap nama dari perempuan tersebut. Sementara Baghdadi diketahui memiliki beberapa istri selama hidupnya.

"AS mengatakan bahwa Baghdadi melakukan bunuh diri di sebuah lorong dan mengadakan kampanye besar akan hal itu. Kami berhasil menangkap istrinya namun tidak membuatnya menjadi sesuatu yang besar. Saya mengumumkan ini untuk pertama kalinya," ujar Erdogan.

Pihak AS, terlebih Presiden Donald Trump, menyiarkan melalui siaran televisi perihal keberhasilannya menangkap Baghdadi. Trump juga mengatakan dua istri Baghdadi meninggal dalam aksi militan tersebut.

Pengumuman tersebut dilakukan Erdogan saat sehari setelah Turki menyatakan telah berhasil menangkap saudara perempuan Baghdadi, Rasmia Awad di kawasan Azaz. 

Penangkapan itu dilaporkan dilakukan di provinsi Aleppo, yang kini dikendalikan oleh Turki setelah sukses mengusir Kurdi Suriah lewat sebuah operasi militer bulan lalu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Saudara Perempuan Baghdadi Juga Berhasil Ditangkap

Awad yang berusia 65 tahun masih belum diketahui perihal informasi mendetilnya. Namun, Turki berharap penangkapan Awad dapat menjadi sumber informasi tentang kelompok militan tersebut. Awad masih harus melalui beberapa proses interogasi oleh pihak berwenang.

"Hal seperti ini adalah tambang emas perihal informasi. Apa yang ia ketahui tentang ISIS dapat memberikan pengetahuan lebih luas lagi tentang kelompok tesebut dan tentu akan membantu kita menangkap lebih banyak orang lagi," ujar pihak berwenang Turki.

Awad ditemukan di sebuah mobil karavan, di mana dia tinggal bersama suaminya, menantu perempuan dan lima anak, seorang pejabat Turki mengatakan kepada kantor berita AP, menambahkan bahwa dia sedang diinterogasi karena dicurigai terlibat dengan kelompok ekstremis.

Namun, para ahli mengatakan tidak jelas berapa banyak intel soal ISIS yang berguna dari Awad, atau berapa banyak waktu yang dihabiskannya dengan Baghdadi.

"Saya tidak berpikir dia akan mengetahui rahasia rencana serangan yang akan segera terjadi, tetapi dia mungkin tahu rute penyelundupan. Dia mungkin tahu jaringan yang dipercaya Baghdadi, orang-orang yang dia percayai, jaringan di Irak yang membantunya memfasilitasi perjalanannya sendiri dan keluarganya," kata Mike Pregent, seorang pakar anti terorisme di Institut Hudson, mengatakan kepada BBC World News.

"Ini harus dapat memberikan intelijen AS dan pejabat intelijen sekutu mengenai pandangan ke jaringan ISIS dan bagaimana mereka memindahkan anggota keluarga, bagaimana mereka melakukan perjalanan dan siapa yang mereka percayai."

Baghdadi memiliki lima saudara lelaki dan beberapa saudara perempuan, meskipun tidak jelas apakah mereka semua masih hidup, lapor the New York Times.

Â