Liputan6.com, Luxor - Mesir dianggap sebagai tanah kuno, di mana penuh peninggalan tersembunyi dari peradaban masa lalu. Fakta ini menjadi sumber daya tarik bagi mereka yang memiliki minat di bidang arkeologi.
Akibatnya, banyak penggalian dilakukan di Negeri Piramida selama ratusan tahun silam. Pada 15 Oktober 2019, Kementerian Purbakala Mesir melaporkan temuan baru yang langka di Luxor: 20 sarkofagus kayu yang masih disegel rapi.
Dalam sebuah konferensi pers, kementerian mengatakan bahwa peti-peti itu terpelihara dengan baik karena terbuat dari kayu pilihan dan "persis seperti yang ditinggalkan orang Mesir kuno."
Advertisement
Belum ada pengumuman resmi tentang umur keduapuluh sarkofagus itu, meski sudah ditetapkan bahwa selama masa firaun, situs pemakaman Asasif (di mana peti-peti itu ditemukan) digunakan oleh orang-orang dari beberapa tingkatan --pejabat dan bangsawan.
Dahulunya, tempat yang menjadi penemuan sarkofagus tersebut bernama Thebes, tetapi sekarang menjadi bagian dari Luxor, di tepi barat Sungai Nil. Demikian seperti dikutip dari Vintage News, Kamis, 7 November 2019.
Peti-peti itu didistribusikan di dua tingkat necropolis Asasif, sebuah tanah pemakaman kuno. Di sana menjadi kuburan dari Periode Tengah, Kerajaan Lama, dan Akhir Mesir, kurun waktu yang mencakup lebih dari 1.600 tahun, dan dimulai hampir 2.000 tahun silam.
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Temuan Kawasan Industri Kuno
Hanya beberapa hari sebelum penemuan sarkofagus itu diumumkan, rincian seputar penemuan 'kawasan industri' kuno dirilis, terletak di Monkey Valley di Luxor.
Daerah itu berisi sebuah tempat pembakaran besar dan sekitar 30 bengkel pembuat tembikar, perabot, dan barang-barang dekoratif untuk makam.
Menurut situs web sejarah Smithsonian, tembikar yang ditemukan di situs menunjukkan bahwa itu berasal dari dinasti ke-18, yang mencakup periode antara 150-1292 SM.
Selain bengkel, ada pula tangki air jumbo yang diletakkan di dalam tanah. Juga artefak seperti cincin scarab, manik-manik, dan kertas emas yang digunakan untuk menghias sarkofagus.
Salah satu hal yang membuat temuan ini menarik bagi para arkeolog adalah mereka berkesempatan untuk mendapatkan wawasan tentang alat dan teknik yang digunakan dalam mempersiapkan makam untuk orang-orang kaya.
Advertisement
Kuil Kuno
Temuan terbaru lainnya, yang tidak terkait, adalah sebuah kuil berusia 2.200 tahun yang dihubungkan dengan Firaun Ptolemeus IV, menurut Fox News.
Kuil tersebut didapati oleh sejumlah pekerja proyek drainase limbah di Desa Kom Shakau pada awal September 2019. Situs itu ditemukan ketika mereka sedang mengebor.
Di satu sisi, para ilmuwan mengatakan reruntuhan itu memiliki prasasti yang merujuk pada Ptolemeus IV, serta memiliki dinding dengan gambar beraneka macam burung dan binatang di atasnya --Ptolemeus IV adalah firaun dari 222-205 SM.
Sedangkan pada Mei tahun ini, Fox News pun melaporkan penemuan sebuah pemakaman berusia sekitar 4.500 tahun di Giza, tidak jauh dari Kairo.
Termasuk poros pemakaman dan kuburan yang berisi mumi pejabat tinggi, tertanggal antara 2465-2323 SM.
Ashraf Mohi dari situs arkeologi Giza Plateau mencatat, pemakaman tersebut digunakan kembali selama periode 664-332 SM, sebagaimana dibuktikan melalui berbagai artefak yang ada di lokasi itu, seperti topeng penguburan dan peti mati.