Sukses

Ramai-Ramai Mengecam Kudeta Terhadap Presiden Bolivia Evo Morales

Pengunduran diri Evo Morales menyusul perlawanan militer dan politik terhadap kekuasaannya di Bolivia sejak 2006.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Bolivia Evo Morales mundur dari jabatannya. Pengunduran diri Morales itu menyusul perlawanan militer dan politik terhadap kekuasaannya sejak 2006.

Sejumlah pihak pun mengecam 'kudeta' terhadap Morales itu. Salah satunya Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang merupakan sekutu Evo Morales. 

Maduro yang terkadang menjadi mentor bagi Morales, meminta sekutu di seluruh dunia untuk "bergerak "melindungi pemimpin pribumi pertama Bolivia tersebut.

"Kami dengan tegas mengecam kudeta terhadap presiden saudara kami," cuit Maduro di Twitter, Senin (11/11/20019).

Pendukung Morales di Bolivia meninggalkannya setelah beberapa pekan aksi protes sengketa pemilu 20 Oktober, yang mengguncang negara Pegunungan Andes tersebut.

Evo Morales, ikon sayap kiri sekaligus penyintas terakhir dari "pink tide" Amerika Latin dua dekade lalu, pada Minggu 10 November mengatakan dirinya mundur untuk membantu memulihkan stabilitas.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

2 dari 3 halaman

Meksiko Tolak Kudeta

Menteri Luar Negeri Meksiko menyatakan negaranya menolak apa yang dianggapnya sebagai operasi militer yang berlangsung di Bolivia. Ia menambahkan, harusnya "tidak ada kudeta".

Presiden Bolivia Evo Morales mengumumkan untuk mundur setelah adanya perlawanan politik dan militer terhadap pemerintahannya, menyusul beberapa pekan aksi protes sengketa pemilu 20 Oktober.

"Kami menolak (kudeta) ini sebab ini sama halnya dengan tragedi berdarah Amerika Latin abad lalu," kata Menteri Luar Negeri Meksiko Ebrard melalui akun Twitter miliknya, seperti dilansir Antara.

"Meksiko akan mempertahankan posisinya menghormati demokrasi dan institusi. Bukan kudeta," kata dia.

3 dari 3 halaman

Nikaragua Mengecam

Pemerintah Nikaragua juga mengeluarkan pernyataan yang mengecam apa yang disebutnya sebagai 'kudeta' di Bolivia setelah Evo Morales mundur dari kursi Presiden Bolivia di tengah aksi protes sengketa pemilu.

"Pemerintah Nikaragua ... menentang dan mengecam keras kudeta hari ini," kata pemerintah Presiden Nikaragua Daniel Ortega, veteran sayap kiri, melalui pernyataan.

"Kami menyatakan penolakan dan menentang praktik fasis yang mengabaikan konstitusi, undang-undang yang mengatur kehidupan demokrasi negara."