Sukses

Wagyumafia di Jepang, Relakah Anda Bayar Rp 2,6 Juta untuk Roti Lapis?

Relakah Anda merogoh Rp 2,6 juta hanya demi sandwich daging kobe Jepang ini?

Liputan6.com, Tokyo - Sudah terasa wah rasanya andaikan Anda, seorang pemilik restoran, kedatangan mega bintang dan figur ternama dunia seperti David Beckham, Ed Sheeran hingga CEO Twitter Jack Dorsey makan malam di tempat Anda. Dijamin, tempat Anda akan viral keesokan harinya dan mendongkrak reputasinya di mata publik.

Tapi, bagi Hisato Hamada (42), co-founder dari restoran Wagyumafia di Tokyo, Jepang, menyajikan panganan kepada orang-orang seperti itu adalah business as usual. Setiap harinya, 30 hari dalam sebulan, figur beken silih berganti berdatangan.

Mereka datang untuk mencicipi salah satu menu signature dari The Butcher's Kitchen Wagyumafia, setangkup roti lapis (sandwich) berisi daging steak Kobe 'Wagyu' Chateaubriand. Satu porsi dengan sepotong daging itu dipatok harga US$ 185 atau sekitar Rp 2,6 juta, demikian seperti diwartakan Chris Dawyer dari CNN Travel, disadur pada Rabu (13/11/2019).

Bahkan Beckham adalah penggemar setia, sehingga setiap kali dia berada di Hong Kong atau Tokyo, dia mengunjungi salah satu restoran Wagyumafia.

Eks-winger Manchester United itu bahkan menerbangkan Hamada dari Jepang ke Indonesia untuk memasak di pesta keluarga pribadi.

Bechkam bukan satu-satunya. Sutradara film Guy Ritchie dan DJ Rusia Zedd juga dengan senang hati menyelinap masuk dalam pesta tersebut.

Sementara selama Piala Dunia Rugby baru-baru ini, para raksasa olahraga itu juga berdesak-desakan untuk mendapatkan salah satu kursi makan malam yang didambakan di restoran tersebut.

Mereka semua mengincar menu andalan steak Chateaubriand.

Sebelum digoreng, dagingnya dilapisi dengan campuran tepung roti yang dikenal sebagai "panko" dalam bahasa Jepang, yang terbuat dari lima roti berbeda. Roti susu dipanggang ringan dan saus steaknya yang sangat spesial --dibuat dari bahan-bahan termasuk kecap Kamebishi berusia 20 tahun dan cuka Fuji dari Kyoto-- dioleskan sedemikian rupa, untuk memberikan perpaduan rasa yang kaya.

Sentuhan akhirnya dari sang chef --biasanya adalah Hisato Hamada sendiri, khususnya saat melayani pelanggan VIP-- mendorong sepiring sajian itu ke sembari menatap tajam di belakang.

Tentang para selebritas mega bintang itu --di mana banyak dari mereka yang kini telah menjadi teman-temannya-- pria Jepang itu hanya mengatakan bahwa mereka suka makan seperti orang lain.

Secara total, Hamada ingin mendirikan sekitar 10 restoran Wagyumafia di seluruh dunia --termasuk di Amerika Serikat. Dia tentu saja tidak kekurangan tawaran, mengatakan kepada CNN Travel bahwa dia mendapat dua atau tiga tawaran kemitraan setiap harinya.

Semua itu berarti bahwa Dorsey, Beckham, Sheeran dan masih banyak lagi akan segera memiliki lebih banyak pilihan ketika menginginkan sedikit "sando" untuk menggoyang lidah mereka.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 3 halaman

Harus Memesan Kursi dari Jauh-Jauh Hari

Wagyumafia saat ini memiliki lima restoran, termasuk outlet khusus untuk sandwich "Sando" US$ 180 mereka, tempat baru untuk yakiniku di mana Anda memasak daging sapi sendiri di atas panggangan, dan ruang andalan mereka di Akasaka yang megah.

Mereka juga memiliki satu restoran di Hong Kong dan satu lagi akan segera diluncurkan di Manila --dengan lokasi lainnya akan datang.

Keberhasilan Wagyumafia dapat disebabkan oleh perpaduan keramahtamahan restoran Jepang yang kental; beberapa potong daging sapi paling eksklusif dan mahal di dunia; dan pemasaran yang sangat cerdas.

Memesan kursi di lima restoran Wagyumafia sangat sulit didapat, paling tidak karena tiga di antaranya hanya terbuka untuk anggota, dengan keanggotaan dapat dibeli secara online saat memesan di meja, yang saat ini dipatok harga 15.000 yen atau sekitar Rp 2 juta.

Ketika Anda sampai di sana, jangan berharap makan romantis untuk dua orang.

Telinga Anda akan diperdengarkan soundtrack segala sesuatu mulai dari soul dan hip-hop hingga lagu-lagu rock dan pop klasik apik yang membuat lingkungan hidup hingga memicu Anda akhirnya bernyanyi bersama.

Sejumlah besar alkohol pilihan, baik itu sampanye, bir, sake atau koktail highball, membantu memastikan bahwa prosesnya berjalan semakin menyenangkan.

Hisato Hamada, sang co-founder, merupakan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Tuan rumah yang ramah itu suka berteman, berbicara kepada banyak pelanggan menjelaskan hidangan dan cerita di balik daging sapi Kobe yang termasyhur.

3 dari 3 halaman

Daging Kobe 'Wagyu' Termahsyur Kunci Ekspansi Global Wagyumafia

Semua ini menimbulkan pertanyaan: Apakah daging sapi Kobe 'Wagyu' itu benar-benar enak?

Daging sapi Kobe yang disajikan di Wagyumafia tentu memiliki sejarah panjang.

Kata "wagyu," sering terlihat pada menu global, diterjemahkan hanya sebagai "sapi Jepang."

Istilah umum ini memayungi empat ras resmi: sapi hitam Jepang, sapi coklat Jepang, sapi poll Jepang, dan sapi shorthorn Jepang.

Hitam Jepang adalah yang paling umum dan memiliki tiga garis keturunan. Tetapi di antara mereka, sapi Tajima secara historis telah terisolasi jauh di pegunungan, yang berarti mereka menghindari perkawinan silang dengan hewan asing.

Akibatnya, hanya sapi Tajima berdarah murni yang dibesarkan, dipelihara dan disembelih di Prefektur Hyogo Jepang yang dapat disebut daging sapi Kobe.

Hanya 4.500 sapi yang disertifikasi setiap tahun, yang sebagian besar dijual ke pasar domestik Jepang, termasuk Wagyumafia.

Kelangkaan ruang untuk merumput adalah masalah lain di Jepang, yang, bersama dengan kurangnya stres, membantu ternak untuk mengembangkan lemaknya yang terkenal.

Secara umum, semakin daging menunjukkan corak marmer-nya (perpaduan lemak dan daging), maka itu semakin baik, karena membuat daging empuk dan beraroma.

Daging sapi USDA tingkat tertinggi memiliki fitur sekitar 6-8% dari lemak marmer, tetapi dalam daging sapi Kobe kualitas tertinggi yang disajikan di Wagyumafia dan di tempat lain, kadarnya dapat mencapai 25% lebih.

Jika kedengarannya sulit dicerna, perlu dicatat bahwa potongan daging sapi Kobe umumnya jauh lebih kecil daripada rekan-rekan AS mereka, sementara lemak mereka juga sebagian besar tidak jenuh tunggal (mono-unsaturated fat).Akhirnya, orang sering berkomentar tentang manisnya daging, dengan vanila salah satu profil rasa yang paling sering disebutkan. Sedangkan untuk teksturnya --cukup dikatakan bahwa Anda tidak perlu pisau untuk memotongnya.

Wagyumafia hanya membeli daging-daging terbaik dari sebuah pelelangan lokal yang masih kental dengan tradisi 'per-daging-an' Jepang.

Sapi jawara yang dilelang bisa bernilai sekitar US$ 9.200. Dan pada satu waktu, sapi 'super jawara' bahkan terjual dengan harga US$ 92.000.

Hisato Hamada dari Wagyumafia biasanya membeli sapi dengan kisaran harga US$ 65.000. Secara total, dia mengatakan membeli sekitar 100 sapi Kobe setiap tahun untuk kerajaan restorannya yang kian mendunia.