Sukses

Kat Robinson, Wanita Hamil yang Nekat Padamkan Kebakaran Hutan Australia

Demi komitmennya dalam menjalankan tugas, seorang pemadam kebakaran wanita di Australia tetap nekat bertugas walaupun sedang mengandung.

Liputan6.com, Sydney - Kebakaran hutan yang kini sedang melanda sebagian besar wilayah Australia yaitu New South Wales termasuk Sydney, membuat para petugas pemadam kebakaran memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (13/11/2019), Kat Robinson Williams, seorang pemadam kebakaran wanita di Australia berjanji untuk terus membantu memerangi kebakaran hutan. Walaupun kini usia kandungannya telah memasuki usia 13 minggu.

Dalam unggahan foto di akun Instagramnya, ia menuliskan: "Untuk semua wanita di NSW saat ini, kita berdiri bersama!!'

Ia juga menuliskan bahwa ia sangat mencintai negara dan teman-temannya, sehingga ia tidak mau hanya diam di belakang tanpa melakukan apapun. 

Walaupun beberapa rekan kerjanya telah memberi peringatan kepadanya, ia tetap bersikeras untuk melakukan tugasnya karena dokternya pun memberi izin, selama ia mengenakan pakaian dan peralatan yang memadai.

Robinson William, yang bekerja di tempat penitipan anak ternyata merupakan seorang relawan di Dinas Pemadam Kebakaran NSW selama 13 tahun, menurut BBC.

Ia menambahkan bahwa dirinya bukanlah pemadam kebakaran pertama yang hamil saat bertugas, maka dari itu ia tidak mau menjadi yang terakhir juga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kebakaran Terus Terjadi

Sebagian besar wilayah di sekitar pantai timur Australia, termasuk di sekitar Sydney, sedang menghadapi bencana kebakaran hutan paling parah saat ini.

Dilansir dari BBC, Rabu (13/11/2019), telah terjadi 85 peristiwa kebakaran di negara bagian New South Wales (NSW). Sedangkan, peristiwa bencana yang lebih besar diprediksi akan terjadi lagi.

Pihak berwenang turut memberi peringatan dan mengatakan bahwa kebakaran akan menyebar dengan cepat, yang kemungkinan akan membahayakan kehidupan makhluk hidup di tengah suhu panas dan angin kencang.

Wilayah tersebut dihuni oleh sekitar enam juta orang. Namun, bagi masyarakat yang berada di kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil dan anak-anak telah didesak untuk mengungsi dan menjauh dari wilayah hutan.

Sedangkan 600 sekolah telah ditutup di seluruh wilayah negara bagian tersebut.

Pihak pemerintah yang diwakili oleh Perdana Menteri Gladys Berejiklian telah mendeklarasikan keadaan darurat yang berlangsung selama tujuh hari. 

Baca Selengkapnya...