Sukses

Ini yang Terjadi Saat Sidang Dengar Pendapat Pemakzulan Donald Trump Terbuka

Seperti ini hasil dari sidang dengar pendapat pertama dalam proses pemakzulan Donald Trump.

Liputan6.com, Washington D.C - Seorang diplomat kenamaan AS mengatakan bahwa dalam sidang pemkazulannya, Presiden Donald Trump secara langsung menanyakan tentang penyelidikan Ukraina terjadap saingannya, Joe Biden.

Dalam kesaksian yang belum pernah terdengar sebelumnya, Bill Taylor selaku Duta Besar AS untuk Ukraina menyatakan bahwa salah satu stafnya diberi tahu bahwa Trump sibuk untuk mendorong adanya penyelidikan terhadap Biden. Demikian dikutip dari BBC, Kamis (14/11/2019).

Namun, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya tidak ingat pernah membuat komentar demikian.

Trump selama ini dituduh telah menahan bantuan militer dari AS ke Ukraina dengan tujuan menekan presiden baru dari negara tersebut, Volodymyr Zelensky, untuk memberitahukan tentang kasus korupsi dari Joe Biden. 

Trump membantah dirinya telah melakukan kesalahan dan menyebut penyelidikan itu sebagai "perburuan penyihir".

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Apa yang Ditanyakan Oleh Trump?

Dalam pernyataan pembukaan yang terperinci, Taylor mengatakan seorang anggota stafnya telah mendengar panggilan telepon di mana presiden menanyakan perihal investigasi ke Biden.

Panggilan telepon tersebut merupakan panggilan yang terhubung dengan Gordon Sondland, Duta Besar AS untuk Uni Eropa. Dalam panggilan tersebut, laporan mengatakan Sondland mengatakan kepada presiden dari sebuah restoran di Kyiv bahwa "Ukraina siap untuk bergerak maju".

Setelah panggilan tersebut berakhir, anggota staf Taylor menanyakan kepada Dubes Sondland perihal pendapat Trump tentang Ukraina.

"Dubes Sondland merespons bahwa Presiden Trump lebih peduli tentang investigasi terhadap Biden," ujar Taylor.

Sementara itu, para pengamat dan mantan pejabat telah memperhatikan implikasi keamanan dari sebuah panggilan di restoran yang berpotensi mengekspos pembicaraan dan didengar oleh intelijen Rusia.

Namun, ketika ditanyai tentang Dubes Sondland pada awal bulan ini, Trump mengatakan: "Saya hampir tidak mengenal pria tersebut."

Bahkan ketika ditanyai oleh para wartawan setelah sidang dengar pendapat tersebut, Trump mengatakan: "Saya tidak tahu apa-apa tentang itu, ini pertama kali saya mendengarnya."

Trump juga mengatakan bahwa ia mengingat kesaksian yang diberikan Sondland, di mana duta besar tersebut hanya berbicara sesaat kepada presiden. Trump pun mengatakan bahwa tidak ada perjanjian 'quid pro quo' atau perjanjian timbal balik dalam kondisi apapun.

Presiden AS yang kini sedang menghadapi proses pemakzulan tersebut juga mengatakan dirinya tidak mengingat isi pembicaraan telepon yang disebutkan oleh Taylor sedikitpun. 

Penyelidikan proses pemakzulan telah berlangsung selama lebih dari sebulan, namun seluruh audiensi sebelumnya bersifat tertutup.

Sidang dengar pendapat ini merupakan kali pertama bagi publik untuk mendengar kesaksian secara langsung.