Liputan6.com, Tokyo - Selama kurang lebih satu tahun, sebuah pesawat ruang angkasa kecil Jepang tanpa awak telah mengambil sampel permukaan asteroid Ryugu di dekat Bumi. Selain itu, pesawat tersebut juga menangkap gambar, meledakkan kawah kecil di dalamnya, dan menembakkan "peluru" ke bagian luarnya untuk mengusir partikel.
Dilansir dari CNN, Kamis (14/11/2019), setelah melakukan perjalanan sekitar 180 juta mil, Hayabusa 2 telah memulai perjalanan selama setahun ke Bumi dengan membawa data berharga dan sampel tanah yang didapat dari sana.
Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang berharap untuk dapat menggunakan bahan-bahan tersebut guna mengeksplorasi asal-usul planet-planet dan sumber lautan di Bumi.
Advertisement
Pesawat ruang angkasa kecil tersebut sepertinya sudah mengalami nostalgia.
Ketika perlahan-lahan mundur dari asteroid yang disebut rumah, Hayabusa 2 telah mengambil foto real-time asteroid saat ia berangkat dan akan melanjutkan "Pengamatan Perpisahan" ini sampai 18 November mendatang.
Ryugu adalah asteroid berbentuk berlian dengan lebar hanya di bawah 3.000 kaki yang mengorbit puluhan juta mil jauhnya dari Bumi.
Usaha Hayabusa2, yang dimulai pada 2014, adalah misi pengembalian sampel pertama di dunia ke asteroid tipe-C.
Itu terjadi bersamaan dengan misi pengembalian sampel asteroid NASA sendiri, OSIRIS-Rex, yang diperkirakan akan kembali ke Bumi pada tahun 2023.
"Misi sampel yang berlangsung secara bersamaan memberikan kesempatan khusus bagi kedua lembaga untuk membandingkan temuan dan bertukar sampel," tulis Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tentang Hayabusa 2
Sebelumnya, pesawat luar angkasa Badan Antariksa Jepang (JAXA) Hayabusa-2, akhirnya berhasil mengabadikan wajah asteroid tersebut.
Dikutip Geek, Hayabusa-2 berhasil menyentuh permukaan Ryugu pada Jumat, 22 Februari 2019.
Pesawat tersebut juga telah menembak peluru kecil untuk menggapai permukaan asteroid dan mengumpulkan sampel debu dari objek ini.
Adapun foto Ryugu diambil dengan kamera ONC_W1 milik Hayabusa-2. Karena permukaan asteroid 'ditembak', foto memperlihatkan beberapa permukaan tidak rata dan berlubang.
Hayabusa-2 sendiri akan mengumpulkan sampel debu dalam kisaran 10-100 miligram, dan akan mengirimkannya ke Bumi dalam waktu dua tahun.
Dengan sampel ini, ilmuwan bisa mempelajari lebih lanjut tentang Ryugu dan asal usul terciptanya Tata Surya.
Walaupun JAXA masih belum yakin jumlah sampel yang dikumpulkan, foto yang diambil Hayabusa-2 mengkonfirmasi kalau proses pendaratan pesawat berjalan dengan lancar.
Sebelum pendaratan berlangsung, Hayabusa-2 sempat menurunkan objek berbentuk beanbag ke permukaan Ryugu. Beanbag tersebut berfungsi sebagai penanda untuk mengambil sampel di lokasi yang tempat.
Hayabusa-2 sendiri akan menghabiskan lebih banyak waktu di Ryugu pada tahun ini, Pesawat tersebut ditargetkan bakal kembali ke Bumi pada akhir 2020.
Advertisement