Sukses

Klaim Tentara AS yang Dipaksa Hapus Bukti Penampakan UFO USS Nimitz 2004

Pada November 2004, USS Nimitz yang berlayar di lepas pantai California mendeteksi sinyal radar aneh yang berasal dari sebuah objek di langit. Dugaan UFO menyeruak.

Liputan6.com, California - Beberapa perwira Angkatan Laut Amerika Serikat, yang mengklaim menyaksikan penampakan UFO di dekat kapal USS Nimitz pada 2004, mengaku bahwa "orang tak dikenal" muncul setelah fenomena itu dan membuat mereka menyerahkan rekaman data dan video dari peristiwa yang sempat menggegerkan dunia kemaritiman dan teori-teori konspirasi.

Laporan itu dipublikasikan oleh Popular Mechanics, yang membahas kembali sebuah kabar penampakan UFO yang marak diberitakan pada 2004, termasuk oleh surat kabar raksasa the Washington Post hingga the New York Times.

Definisi UFO (unidentified flying object) pada insiden ini tak mesti bersifat 'alien' seperti pada film-film sains-fiksi populer. Pendifinisian dalam konteks peristiwa USS Nimitz bisa merujuk pada benda terbang buatan manusia, namun secara harfiah tak dikenal serta tidak terdata dalam daftar benda aviasi yang dikenal oleh publik, militer atau pemerintah.

Kejadian

Selama beberapa hari pada November 2004, sebuah kapal penjelajah rudal Angkatan Laut yang berlayar sekitar 100 mil (160 kilometer) di lepas pantai California selatan mendeteksi sinyal radar aneh yang berasal dari sebuah objek di langit.

Sinyal-sinyal itu tidak menentu dan tampaknya tidak cocok dengan yang dikeluarkan oleh sebuah pesawat buatan manusia pada umumnya.

Angkatan Laut AS kemudian mengerahkan jet tempur untuk melihat lebih dekat objek aneh itu, dan satu berhasil merekam video buram, hitam-putih yang, menurut data pemerintah, dirilis secara publik pada 2017 bersama dengan dua video lain penampakan UFO dari tahun kemudian.

Lima veteran Angkatan Laut AS baru-baru ini berbicara kepada Popular Mechanics tentang apa yang mereka alami saat itu. Para veteran itu adalah bagian dari Strike Carrier Group 11 Angkatan Laut AS dan berlayar bersama USS Princeton dan USS Nimitz dalam misi pelatihan di California sebelum penempatan mereka di Laut Arab pada 2004.

Sinyal radar aneh datang dari sebuah objek yang bisa dengan cepat mengubah ketinggian, kadang-kadang bersembunyi di ketinggian 80.000 kaki (24.000 meter) dan pada kesempatan lain berkeliaran di ketinggian 30.000 kaki (9.000 m), kata mereka kepada Popular Mechanics.

UFO atau "benda terbang tak dikenal" itu dikenal sebagai "Tic Tac" karena bentuknya seperti kapsul permen penyegar napas.

Tic Tac mengeluarkan cahaya fosfor di malam hari dan akan melesat ke berbagai arah, kata salah seorang veteran, Gary Voorhis, yang melihat objek melalui teropong di kapal.

Voorhis ingat bahwa beberapa saat setelah petugas merekam sinyal radio aneh ini, dua orang muncul di helikopter, dan 20 menit kemudian, beberapa pucuk komando Voorhis (tokoh otoritas yang lebih tinggi) menyuruhnya untuk menyerahkan rekaman data.Para perwira yang pangkatnya lebih tinggi itu juga menyuruhnya menghapus rekaman di kapal.

"Mereka bahkan mengatakan kepada saya untuk menghapus semua yang ada, mengosongkan semua kaset," katanya kepada Popular Mechanics, dikutip dari Livescience, Senin (18/11/2019).

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Kesaksian Lain

Demikian pula, Petty Officer Patrick "PJ" Hughes, yang adalah seorang teknisi penerbangan, mengklaim bahwa komandannya dan dua orang tak dikenal memintanya untuk menyerahkan hard drive dari pesawat.

Namun, Komandan David Fravor, salah satu pilot yang mendapat pandangan dekat dari Tic Tac dengan jet tempurnya, menceritakan kisah yang berbeda.

Dalam berbagai wawancara sebelumnya, Fravor mengatakan bahwa rekaman video UFO menghilang bukan karena "pria berjas", tetapi karena orang-orang secara tidak sengaja merekamnya.

Fravor sebelumnya mengatakan kepada The New York Times pada 2004 bahwa ia dan Letnan Komandan (Kolonel) Jim Slaight melihat benda itu, yang panjangnya sekitar 40 kaki (12 m). Ketika pesawat mereka turun, objek itu naik untuk berpapasan, tetapi kemudian tiba-tiba pergi dan menghilang, katanya kepada The Times pada 2004.

Perincian tentang apa yang terjadi pada 2004, baik di langit maupun di bawah, tetap ambigu dan menjadi diskusi sarat akan teori-teori konspirasi hingga sekarang.